Makin Tegang, China-AS Kerahkan Kapal Perang di Laut China Selatan

Ragam233 Dilihat

JAKARTA || Kapal-kapal perang China dan Amerika Serikat berada di Laut China Selatan pada hari Kamis (4/1), melakukan latihan tandingan di perairan sengketa tersebut. Latihan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan yang melibatkan sekutu AS, Filipina.

Sehari sebelumnya, militer China atau Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan bahwa pengerahan angkatan laut dan udaranya selama dua hari, yang dijadwalkan berakhir hari ini, sedang melakukan “patroli rutin” di Laut China Selatan.

Pernyataan militer China itu tidak menyebutkan di mana tepatnya patroli itu dilakukan atau memberikan rincian spesifik mengenai tujuan latihan tersebut.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/1/2024), patroli tersebut dilakukan seiring Amerika Serikat mengatakan bahwa kelompok penyerang kapal induk yang dipimpin oleh USS Carl Vinson sedang melakukan latihan selama dua hari dengan Angkatan Laut Filipina.

Diketahui bahwa Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan mengabaikan keputusan pengadilan internasional yang menyatakan pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.

Negara ini mengerahkan kapal-kapal untuk berpatroli di jalur air yang sibuk tersebut. China juga telah membangun pulau-pulau buatan yang telah dimiliterisasi untuk memperkuat klaimnya atas Laut China Selatan.

Meskipun China biasanya menggunakan penjaga pantainya untuk menegakkan klaimnya di wilayah tersebut, latihan militer bukanlah hal yang jarang terjadi, dengan angkatan laut Beijing yang melakukan latihan “rutin” pada akhir November.

Namun, latihan minggu ini dilakukan menyusul ketegangan yang terjadi selama sebulan antara China dan Filipina di kawasan terumbu karang yang disengketakan di wilayah tersebut, yang mengakibatkan tabrakan antara kapal-kapal dari kedua negara. Kapal-kapal China pun telah menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina.

Seorang pakar mengatakan kepada AFP, bahwa Beijing berupaya mengubah Laut China Selatan “menjadi jalur air yang dikuasai China dan titik strategis bagi negara-negara lain”.

“Laut China Selatan menjadi… zona pertahanan utama bagi China,” kata Michael Raska, asisten profesor dan pakar militer di Universitas Teknologi Nanyang Singapura.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *