BEIJING, informasiterpercaya.com || Presiden China Xi Jinping menegaskan negaranya bersedia untuk memainkan peran positif demi membantu Palestina mencapai rekonsiliasi internal dan memajukan perundingan damai dengan Israel. Penegasan itu disampaikan Xi saat bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang tengah berkunjung ke Beijing.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/6/2023), Xi menggelar seremoni penyambutan untuk Abbas di Aula Besar Rakyat Beijing pada Rabu (14/6) waktu setempat, sebelum keduanya menggelar pertemuan langsung.
“Solusi mendasar untuk perjuangan Palestina terletak pada pembentukan negara Palestina yang merdeka, berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ucap Xi kepada Abbas, seperti dilaporkan media pemerintah China.
Palestina diketahui mengupayakan terbentuknya negara merdeka di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, wilayah-wilayah yang diduduki oleh Israel dalam Perang Timur Tengah tahun 1967 silam.
Israel menarik pasukan militernya dan para pemukim Yahudi dari Gaza tahun 2005 lalu, namun terus memperluas permukiman-permukiman untuk warganya di wilayah Tepi Barat. Otoritas Israel juga mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota abadi dan tidak terpisahkan.
Perundingan damai untuk Palestina dan Israel yang dimediasi Amerika Serikat (AS) terhenti tahun 2014, dengan tidak ada tanda-tanda akan dilanjutkan kembali.
“Kami selalu dengan tegas mendukung rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah,” tutur Xi kepada Abbas dalam pertemuan di Beijing.
China secara historis memiliki hubungan baik dengan Palestina, dan sejak kunjungan terakhir oleh Abbas tahun 2017, Beijing secara konsisten berbicara soal kemampuannya dalam melakukan mediasi.
Klaim itu tidak banyak terlihat, hingga akhirnya terungkap bahwa China menjadi mediator untuk kesepakatan mengejutkan antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan diplomatik pada Maret lalu.
Abbas berada di Beijing dalam kunjungan selama tiga hari, dengan harapan mendapatkan dukungan China untuk negara Palestina, setelah gagal bertemu dengan para pejabat AS saat berada di New York untuk sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tahun lalu.
Dalam pertemuan dengan Abbas, Xi menegaskan kembali dukungan untuk Palestina menjadi anggota penuh PBB dan mengatakan Beijing akan terus membela Palestina dalam forum-forum multilateral. AS diketahui menentang keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Tidak hanya itu, Xi dalam pertemuan tersebut juga menyerukan agar masyarakat internasional meningkatkan pembangunan dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Kemudian, Xi dan Abbas juga mengumumkan kesepakatan menjalin kemitraan strategis dan menandatangani sejumlah dokumen kerja sama bilateral.
Kerja sama itu mencakup pakta kerja sama ekonomi dan teknologi, kesepakatan pembebasan visa timbal balik untuk paspor diplomatik, dan persahabatan antara kota Wuhan dan Ramallah, pusat pemerintah Palestina di Tepi Barat.***DTK