JAKARTA || Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke AS. Sejalan dengan itu, Head of Industry & Regional Research Bank Permata Adjie Harisandi menyebut ada beberapa negara yang paling berdampak dari kebijakan itu.
Adjie menerangkan negara tersebut merupakan negara-negara importir baja terbesar ke Amerika Serikat (AS). Di antaranya, Kanada, Brasil, Korea Selatan, dan Meksiko.
“Memang kalau kita lihat dampak tarif ini lebih ke beberapa negara importir utama yang masuk baja ke Amerika Serikat, seperti Kanada, Brazil, Korea Selatan, Meksiko, di lima besarnya. Jadi, itulah yang memang paling terkena dampak. Namun bagaimana dampaknya ke Indonesia?” kata Adjie dalam acara Economic Review yang disiarkan secara daring, Senin (10/2/2025).
Adjie menjelaskan kebijakan Trump tersebut dapat mempengaruhi pasar baja global. Menurut Adjie, saat ini pasar baja dunia tengah mengalami oversupply atau kelebihan pasokan. Hal tersebut tak lepas dari melambatnya pertumbuhan sektor properti di China.
“Seperti yang kita tahu baja global sendiri masih dalam oversupply terutama China yang mengalami perlambatan dalam sektor properti. Itu mengakibatkan penurunan permintaan baja yang cukup signifikan di China,” terang Adjie.
Akibatnya, China harus mencari pasar-pasar baru, seperti ke Asia Tenggara agar tidak terjadi oversupply. Hal inilah yang membuat harga baja di Asia Tenggara terus anjlok dalam beberapa waktu terakhir.
Apabila kebijakan Trump terus berlanjut, Adjie menilai pasokan baja global akan terus mengalami oversupply. Dia memperkirakan terjadinya penurunan permintaan baja di negara-negara importir baja terbesar ke AS tersebut. Alhasil, negara tersebut juga perlu mencari pasar-pasar baru, selain AS.
“Nah impact-nya tarif ini kalau misalnya memang menurunkan permintaan terhadap baja karena harganya lebih mahal di domestik Amerika Serikat sehingga menurunkan minat, sehingga mengakibatkan menambah suplai dari tingkat suplai baja global. Jadi, tidak sebesar permintaan sebelumnya di beberapa negara seperti Kanada, Brazil, Meksiko. Mereka pun juga harus mencari market-market lain,” terang Adjie.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke AS. Tarif ini akan ditambahkan ke bea masuk logam yang ada dalam perombakan kebijakan perdagangannya.
Trump juga mengatakan akan mengumumkan tarif timbal balik pada Selasa (11/2) atau Rabu (12/2) dan akan berlaku segera. Dalam hal ini AS akan menyamakan tarif impor yang dikenakan oleh negara lain dan akan berlaku untuk semua negara.
“Sangat sederhana, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka,” kata Trump tentang rencana tarif impor timbal balik, dikutip dari Reuters, Senin (10/2/2025).***DTK