TIONGKOK || Pemerintah Tiongkok mengatakan pihaknya menentang pelanggaran kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah Libanon, serta tindakan yang memicu permusuhan dan meningkatkan ketegangan.
Beijing sangat prihatin dengan kekacauan di Timur Tengah, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengomentari operasi darat militer Israel di Libanon selatan, yang diikuti oleh serangan rudal Iran terhadap Israel.
“Tiongkok menyerukan kepada masyarakat internasional, terutama negara-negara besar yang berpengaruh, untuk memainkan peran yang konstruktif dan menghindari kekacauan lebih lanjut,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu, Kamis (3/10/2024).
Tiongkok, tambahnya, percaya bahwa pertempuran yang berlarut-larut di Gaza adalah akar penyebab dari gelombang baru kekacauan di Timur Tengah, dan semua pihak perlu bekerja segera untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan abadi.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya target Hizbullah di seluruh Libanon, menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih dari 2.950 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Libanon.
Pimpinan puncak Hizbullah terbunuh dalam serangan Israel, termasuk pemimpinnya Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.600 orang, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak, menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu.
Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Libanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.***MIOL