GAZA || Israel telah menyuruh masyarakat sipil Gaza di Palestina untuk kabur ke wilayah selatan sebelum tentara mereka menginvasi via jalur darat. Kini masyarakat Gaza telah banyak yang mengungsi ke selatan dan tentara Israel sudah siap-siap masuk ke Gaza.
Dilansir AFP, Minggu (15/10/2023), Israel telah memberi sedikit waktu lagi bagi warga Gaza untuk pergi dari kawasan utara. Jumlah penduduk Gaza di bagian utara diperkirakan berjumlah 1,1 juta orang.
Militer Israel menargetkan Kota Gaza sebagai sasaran karena dianggap menjadi basis Hamas, kelompok paramiliter yang menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.
Sempat, pihak miiter menyatakan bahwa serangan darat tidak akan dimulai pada hari Minggu. Namun, mereka menyuruh warga untuk meninggalkan bagian utara Jalur Gaza sesegera mungkin tanpa menunda-nunda lagi.
Meski demikian, sebenarnya Gaza bagian utara sudah porak-poranda. Israel sudah meluluh-lantakkan kawasan itu dengan rudal-rudalnya. Korban jiwa berjatuhan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengenakan rompi antipeluru, mengunjungi pasukannya di garis depan, perbatasan dengan Gaza. Dia bertanya soal kesiapan prajuritnya.
“Apa kamu siap akan apa yang akan terjadi? Lebih banyak lagi yang akan terjadi,” kata Netanyahu dalam video yang dirilis pemerintah Israel.
Dilansir BBC hari ini, total jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 2.300 orang lebih. Rinciannya, 2.329 orang Palestina terbunuh dan 9.714 luka-luka. Data ini diperoleh BBC dari Kementerian Kesehatan di Gaza, Palestina, daerah yang diperintah Hamas.
Ini adalah momen sepekan lebih sehari setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel, menewaskan 1.300 orang berdasarkan keterangan Israel. Sejak saat itu, Israel berjanji membalas dan kini korban jiwa di Palestina melambung tinggi.***DTK