Tak Setuju Ada Cawe-cawe, Syarief Hasan Minta Jokowi Netral di Pilpres

Politik4289 Dilihat

JAKARTA, informasiterpercaya.com || Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta Presiden Joko Widodo sebaiknya tidak cawe-cawe urusan Pemilihan Presiden (Pilpres). Menurut Syarief, presiden harus netral, tidak condong kepada satu capres tertentu.

“Beliau (Presiden Jokowi) ini kan bapak bangsa. Harapan kita, dia berada di atas semua capres. Apalagi, siapa pun dia, siapa pun yang terpilih dalam pilpres adalah pemimpin bangsa sama seperti presiden yang sekarang,” kata Syarief dalam keterangannya, Jumat (2/6/2023)/

Syarief menyatakan Presiden Jokowi seharusnya tegas dan konsisten mengenai pernyataannya soal tidak akan cawe-cawe.

“Kalau tidak salah, sebulan yang lalu Presiden mengatakan tidak akan cawe-cawe. Tapi sekarang secara terbuka presiden menyatakan akan cawe-cawe,” imbuh Syarief di sela-sela kunjungan kerja ke Pacitan, Jawa Timur, Kamis (1/6).

Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat ini menyebut cawe-cawe berkonotasi negatif.

“Kalau sekarang presiden mengatakan cawe-cawe dalam konotasi positif, itu hanyalah bahasa. Yang jelas cawe-cawe itu konotasinya negatif,” cetus Syarief.

Di sisi lain, Syarief mengatakan belum ada aturan baku yang melarang presiden cawe-cawe. Namun, ia mempertanyakan tujuan cawe-cawe tersebut.

“Kita tidak tahu apakah cawe-cawe itu melanggar atau tidak. Tapi justru karena itulah kita mempertanyakan kenapa presiden mesti cawe-cawe. Menjadi pertanyaan juga apa yang perlu dikhawatirkan sehingga presiden harus cawe-cawe,” ungkap Syarief.

Menurutnya, jika Jokowi mengharapkan program-program pembangunan akan dilanjutkan presiden berikutnya, maka hal itu bergantung presiden berikutnya.

“Saya yakin semua presiden akan mentaati undang-undang. Sepanjang kebijakannya dipayungi oleh undang-undang yang jelas, saya pikir presiden berikutnya juga akan menjalankan itu,” ucap Syarief.

Syarief menyampaikan ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakhiri masa jabatannya, dia bersikap netral. SBY disebutnya tidak mendukung capres manapun.

“Bahkan saat itu, Hatta Rajasa yang juga besan SBY menjadi cawapres, SBY tidak secara eksplisit memberikan dukungan. SBY berada di tengah-tengah,” sebut anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

“Tidak ada kekhawatiran pada diri SBY ketika mengakhiri dua periode masa jabatannya, maka tidak ada beban. Karena itu SBY tidak cawe-cawe,” ujar Syarief.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *