JAKARTA, informasiterpercaya.com || DIREKTUR Eksekutif Survey and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menyampaikan, berdasarkan riset periode April-Mei 2023, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih tertinggi.
Elektabilitas Prabowo mencapai 38,2% disusul Ganjar Pranowo 17,0% dan Anies Baswedan dengan 16,6%. “Sementara, tokoh-tokoh lainnya masih menduduki elektabilitas di bawah 5%. Sedangkan, sebanyak 12,5% publik mengaku belum memiliki pilihan,” ujar Igor lewat keterangan yang diterima, Senin (8/5)
Lebih jauh, Igor menyampaikan bahwa ada tren kenaikan secara gradual atau bertahap terhadap Prabowo Subianto. Hal ini berbeda dengan tren elektabilitas dari Ganjar dan Anies yang sempat mengalami pasang surut. Dia menyimpulkan dari temuan survei tersebut terlihat bahwa Prabowo Subianto sebagai tokoh yang berulang kali maju sebagai capres ini masih mendapatkan tempat di hati masyarakat.
“Kemudian kinerjanya sebagai menteri dan minim pencitraan mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Data Global Firepower Index menyebutkan bahwa kekuatan militer Indonesia di masa Menhan Prabowo berada di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia pada 2022 dan nomor satu terkuat di ASEAN,” tandasnya.
Selain basis kinerja, yang kedua adalah endorsemen yang diberikan Presiden Joko Widodo juga menjadi salah satu indikator pemicu mengapa elektabilitas Prabowo Subianto masih tertinggi dan cenderung meningkat. Mulai dari kehadiran Presiden dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kementerian Pertahanan hingga munculnya nama Prabowo dalam forum relawan Jokowi yakni Musyawarah Relawan (Musra).
“Hal ini memunculkan optimisme bahwa Prabowo adalah figur yang paling tepat untuk meneruskan dan mengakselerasi program pembangunan pemerintah Jokowi (contuinity),” tandasnya.
Survei ini digelar dari 27 April hingga 4 Mei 2023 dengan melibatkan 1.230 responden. Survei dilakukan dengan metode wawancara via telepon atau smartphone.
Sampel survei diambil secara acak atau random digit dialing dan simple random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.***MIOL
