MEDAN || Pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada Medan 2024 sudah berlangsung mulai 24 Juni dan akan berakhir pada 24 Juli 2024.
Dalam sebulan itu, petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) akan melakukan verifikasi faktual atau pencocokan nama pemilih dengan alamat mereka yang tertera dalam data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) diperoleh KPU Medan dari pemerintah serta menyinkronkannya dengan daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu terakhir.
“Hingga saat ini sudah sekitar 45 persen yang sudha kita lakukan coklit,” kata anggota KPU Medan divisi data, Saut Haornas Sagala saat berbicara pada diskusi ‘Menelisik Kendala dan Solusi Pemutakhiran Data Pemilih Pada Pilkada Serentak 2024’ yang digelar oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Medan, Selasa (9/7) malam.
Saut menjelaskan, metode yang dilakukan oleh petugas pantarlih masih terfokus pada mekanisme yang sudah diatur sesuai juknis dari KPU RI tersebut. Sejauh ini terdapat beberapa persoalan yang membuat mereka kesulitan untuk melakukan coklit seperti iklim maupun mobilitas penduduk.
“Kendala di lapangan petugas pantarlih seperti iklim, karena masyarakatnya tidak dirumah jadi petugas bekerja pada malam hari,” katanya.
Data yang disampaikan Saut saat ini terdapat 1.800.015 pemilih pada DP4 yang akan mereka terima dari pemerintah. Sedangkan data pemilih pada pemilih terakhir sebanyak 1.853.458 pemiliih di Kota Medan. Data inilah yang akan disinkronkan oleh petugas pantarlih.
Sementara itu pengamat politik Faisal Mahrawa mengkritik minimnya terobosan KPU Medan dalam mempercepat proses coklit. Ia tidak melihat KPU Medan berupaya untuk membuat masyarakat tergerak untuk pro aktif mendaftarkan diri.
“Harusnya dibuat pemetaan mengenai tokoh yang bisa didatangi untuk memudahkan proses coklit. Tokoh mana misalnya yang didatangi sehingga tersosialisasilah tahapan yang dilakukan petugas pantarlih,” ujarnya.
Pada kesempatan itu sejumlah peserta diskusi menyoroti sosialisasi tahapan Pilkada Medan 2024 yang sangat minim. Salah satu hal yang muncul yakni minimnya informasi mengenai launching tahapan pilkada Medan yang dilakukan pada 6 Juni 2024 lalu.
“Ya harusnya KPU Medan yang kita harapkan sebagai penyelenggara yang komunikatif ternyata minim komunikasi. Karena tidak ada berita yang massif soal kegiatan launching itu, ini tentu disayangkan,” kata pembicara lainnya, Raden Deni Admiral.
Diketahui KPU Medan sudah melaunching tahapan Pilkada Medan 2024 di Istana Maimun. Launching itu berlangsung tanpa kehadiran awak media yang biasanya selalu meramaikan tahapan pilkada. Informasi mengenai launching ini terlihat diposting KPU Medan pada akun instagramnya yang hingga Selasa (9/7) malam hanya mendapat like 93 dan 2 komentar. Pengikut KPU Medan sendiri jauh terlihat hanya 8.846 pengikut dimana sebagian besar merupakan sesama KPU kabupaten/kota dan petugas ppk dan pps.***REL