Sosok Gembong Narkoba Fredy ‘Cassanova’ Pratama yang Diburu Polisi

Kriminal1632 Dilihat

JAKARTA || Bareskrim Polri menggagalkan peredaran 10,2 ton sabu yang dikendalikan oleh sindikat narkoba jaringan Fredy Pratama. Fredy Pratama disebut-sebut merupakan gembong narkoba terbesar di Indonesia.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Selasa (12/9/2023) kemarin, mengatakan kasus ini terungkap atas join operation yang melibatkan kepolisian lintas negara serta badan narkotika Amerika Serikat (Drug Enforcement Administration/DEA).

“Kita lakukan dalam bentuk join operation yang dilakukan juga dengan rekan-rekan kita dari Royal Thailand Police dan Royal Malaysia Police juga dengan US-DEA dan dengan rekan-rekan kita di Indonesia dengan Imigrasi, dengan PPATK, Bea Cukai, dan Ditjen Pas,” ujar Komjen Wahyu Widada.

Dalam kasus ini, Bareskrim Polri dan jajaran menangkap 39 orang tersangka. Para tersangka ditangkap sejak periode Mei 2023.

“Apa yang kita lakukan pada hari ini adalah penyampaian kepada masyarakat tentang apa yang telah dilakukan dalam mengungkap kejahatan tindak pidana narkoba jaringan Fredy Pratama. Selain tindak pidana narkoba dan tindak pidana asal, kita juga melaksanakan tindak pidana pencucian uang,” ujar Wahyu.

Jumlah barang bukti yang diamankan sejak pengungkapan kasus ini sejak 2020 berupa 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan sejumlah uang di ratusan rekening.

“Dalam operasi ini ada 39 orang yang ditangkap periode Mei 2023 sampai saat ini,” kata dia.

Profil Fredy Pratama
Lantas siapa Fredy Pratama? Direktur Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengungkap Fredy Pratama ini mengendalikan jaringannya dari Thailand.

“Yang bersangkutan mengendalikan jaringan sindikat narkoba dari Thailand dengan daerah operasinya di Malaysia dan Indonesia,” kata Mukti.

Untuk mengelabui aparat, Fredy Pratama memiliki banyak nama inisial.

“Namanya Fredy Pratama alias Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag dan Mojopahit,” katanya.

Ia melanjutkan Fredy Pratama menjadi target operasi Polri. Dia diburu sejak 2014 silam.

Polri menduga Fredy Pratama telah melakukan operasi plastik supaya tak dikenali. Fredy juga mengubah jati dirinya supaya tak ditangkap polisi.

“Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah, muka ya. Ya mau operasi plastik kita nggak tahu, dia mengubah identitas diri,” katanya.

Fredy Pratama merupakan seorang warga negara Indonesia (WNI). Fredy Pratama berasal dari Kalimantan Selatan.***DTK