Sosialisasi 4 Pilar, Bamsoet Bicara Gagasan ‘Kepemimpinan Berkelanjutan’

Politik3486 Dilihat

JAKARTA || Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan gagasan Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah visi ideal dan cita-cita luhur yang tidak mungkin dapat digapai secara instan. Adapun tujuan ini dapat tercapai melalui proses serta dan kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun mengatakan masih ada rentang waktu 21 tahun untuk menuju Indonesia Emas 2045. Artinya, setidaknya Indonesia masih harus melampaui hingga empat periodisasi pemerintahan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas.

“Di sinilah pentingnya gagasan ‘kepemimpinan keberlanjutan’. Pembangunan, khususnya dalam jangka panjang, harus diselenggarakan dengan mengedepankan aspek kesinambungan dan dibangun di atas visi bersama yang telah dirumuskan secara matang dan disepakati sebagai konsensus nasional oleh segenap pemangku kepentingan. Ini penting untuk menjamin bahwa tidak akan terjadi perubahan atau pergeseran orientasi pembangunan jangka panjang yang telah disepakati. Termasuk ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (30/3/2024).

Hal ini disampaikannya saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), di Jakarta, Jumat (29/3) kemarin.

Ketua DPR RI ke-20 ini pun mengingatkan pentingnya konsep ‘kepemimpinan berkelanjutan’. Survei Institutional Global EY tahun 2021 pun mencatat sekitar 74 persen investor akan mengalihkan investasi dari perusahaan yang memiliki nilai ‘kinerja keberlanjutan’ yang buruk.

Selanjutnya survei Globe-Scan Sustainability yang dilakukan ERM tahun 2023 juga mengungkapkan persepsi para pakar global yang menganggap isu ‘keberlanjutan’ sebagai isu prioritas tinggi dalam jangka panjang.

“Gagasan ‘kepemimpinan berkelanjutan’ meniscayakan bahwa kepemimpinan harus berfokus pada terciptanya nilai jangka panjang dan tidak tergiur untuk mengejar keuntungan atau pragmatisme sesaat. Artinya, dibutuhkan pandangan visioner agar mampu melihat masa depan yang berkelanjutan, memiliki komitmen dan tanggungjawab sosial, serta kepedulian pada kondisi lingkungan,” jelas Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, dibutuhkan tahapan-tahapan pembangunan yang berproses secara berkesinambungan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Terkait hal ini, ia menyampaikan pentingnya dibangun sebuah komitmen kebangsaan.

Menurut Bamsoet, ketika implementasi pembangunan jangka panjang akan melampaui batasan-batasan periodisasi pemerintahan, maka segenap pemangku kepentingan harus tetap menghormati orientasi pembangunan yang telah menjadi konsensus bersama.

“Komitmen kebangsaan ini penting agar kita memiliki wawasan, cara pandang dan persepsi yang sama. Baik dalam memetakan dan merespons berbagai persoalan kebangsaan, maupun dalam mengimplementasikan berbagai program pembangunan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam kesempatan ini, antara lain Ketua Umum Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) Wiryawan, Sekretaris Presidium Pusat HIKMAHBUDHI Agustina serta jajaran Pengurus dan keluarga besar HIKMAHBUDHI.***DTK