Sidang AIPA, Puan Ajak Negara ASEAN Solid Hadapi Dinamika Geopolitik

Politik2446 Dilihat

JAKARTA, informasiterpercaya.com || Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44 Puan Maharani mengajak parlemen anggota AIPA lebih solid. Salah satu caranya dengan mencari persamaan di antara negara-negara ASEAN dan berupaya memperkecil perbedaan.

Ia menambahkan dinamika perkembangan geopolitik di masa depan akan semakin kompleks dan menimbulkan berbagai keadaan normal baru (new normal). Untuk itu, negara-negara ASEAN diharapkan lebih solid demi menghadapi tantangan tersebut.

“Untuk mencari persamaan di antara negara-negara ASEAN dan berupaya memperkecil perbedaan,” tegas Puan dalam keterangan tertulis, Senin (7/8/2023).

“Marilah kita bekerja bersama menjaga Asia Tenggara yang kondusif untuk mewujudkan kehidupan masyarakatnya yang tenteram, maju, dan sejahtera. ASEAN kuat, karena bersatu. ASEAN bersatu, karena kuat. One ASEAN family, together we are one,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Sidang AIPA sudah dimulai sejak Sabtu (5/8) dan secara resmi dibuka hari ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat. Jokowi hadir didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Puan mengungkapkan Sidang Umum AIPA ke-44 mengusung tema ‘Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous’. Total ada 605 delegasi hadir yang terdiri dari Ketua dan Anggota Delegasi Anggota AIPA minus Myanmar, Sekretaris Jenderal AIPA, 18 negara observer dan tamu, serta 10 organisasi internasional.

“Kerja sama antarnegara merupakan kunci dalam menyelesaikan tantangan global. Dalam hal ini, AIPA dapat berkontribusi menyelesaikan berbagai tantangan tersebut,” kata Puan.

Ia menjelaskan Sidang Umum AIPA merupakan salah satu puncak keketuaan DPR RI di AIPA. DPR RI menjadi tuan rumah menyusul presidensi DPR RI sebagai Ketua AIPA tahun 2023 yang sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

Dalam kesempatan ini, Puan menekankan pentingnya peran parlemen dalam menghadapi berbagai krisis multi-dimensi.

“Parlemen diharapkan untuk berkontribusi menyelesaikan berbagai permasalahan regional. Sehingga permasalahan di Asia Tenggara dapat diselesaikan oleh negara-negara di kawasan ini. Kita perlu mempertahankan ASEAN Centrality,” ungkapnya.

Puan pun mengingatkan parlemen anggota AIPA lebih berorientasi pada aspirasi dan pemenuhan hajat hidup rakyat di kawasan. Ia menilai penting untuk melibatkan parlemen dalam berbagai isu internasional karena berdampak langsung bagi rakyat yang merupakan pemilih anggota parlemen.

“Aspirasi rakyat adalah tentang pemenuhan hidup yang aman, tentram, sejahtera, sehat, berkeadaban, dan bersahabat. Hal itu menjadi komitmen AIPA, dalam ikut menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara,” terang Puan.

“AIPA harus dapat menemukan titik temu komitmen bersama, di tengah perbedaan antar negara AIPA,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Puan mengatakan Sidang Umum AIPA Ke-44 akan membahas sejumlah isu strategis bersama Komisi Politik, Komisi Ekonomi, Komisi Sosial, Komisi Organisasi, Komisi Perempuan, serta Komisi Pemuda.

Salah satu isu yang dibahas ialah penyelesaian situasi di Myanmar, AIPA akan mendorong implementasi 5 konsensus ASEAN terkait isu ini. AIPA juga membahas langkah menurunkan ketegangan (geopolitical tension) akibat persaingan antara kekuatan besar di Asia Tenggara, serta pelibatan lebih besar pemuda-pemudi pada dunia politik, termasuk Parlemen.

“Di tengah berbagai masalah di masing-masing negara, kita tetap perlu menjaga komitmen bahwa kebersamaan ASEAN akan saling membantu dan memperkuat. Bersama, ASEAN akan menjadi lebih kuat,” ucap Puan.

Sidang Umum AIPA juga menghadirkan agenda bersama parlemen negara-negara observer. Dialog antara anggota AIPA dengan negara observer dapat menjembatani dan membangun hubungan yang potensial dalam mengembangkan preventive diplomacy.

“Dialog antara Parlemen negara AIPA dengan negara observer diharapkan menjembatani perbedaan dan membangun prediktabilitas hubungan antara kekuatan besar di Kawasan,” tuturnya.

Selain itu, Puan mengungkapkan Sidang Umum AIPA ke-44 akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang mendukung tema dan sinergi antara pemerintah dan parlemen negara-negara ASEAN.

AIPA juga akan menyetujui Komunike Bersama (Joint Communique) yang memuat komitmen kuat Parlemen untuk menjadi bagian dari solusi terhadap berbagai permasalahan global.

“Diplomasi Parlemen, dapat meningkatkan saling pengertian dan membangun kepercayaan (trust building) antar negara di Asia Tenggara. Indonesia melalui DPR RI sendiri, dalam 2 tahun ini telah menjadi salah satu pusat diplomasi Parlemen global dan regional,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan parlemen berperan krusial memperjuangkan aspirasi rakyat ke dalam setiap keputusan yang dilakukan pemerintah.

“Parlemen adalah cermin keterwakilan suara rakyat. Pembukaan piagam ASEAN dibuka dengan kata We The Peoples, artinya aspirasi rakyat ASEAN harus dikedepankan, aspirasi rakyat ASEAN harus diperjuangkan,” papar Jokowi.

Sekjen AIPA Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman menambahkan pihaknya memastikan akan mendukung penuh penyelenggaraan Sidang Umum AIPA Ke-44. Event ini dinilai mampu membawa berbagai isu untuk diselesaikan secara bersama.

“AIPA telah mengadopsi 961 resolusi mulai dari isu politik, ekonomi, sosial, perempuan, dan organisasi. Resolusi-resolusi merupakan bukti anggota parlemen AIPA dapat memenuhi penguatan hukum parlemen dalam konteks nasional,” kata Siti.

“Anggota parlemen AIPA harus terus melayani aspirasi masyarakat di ASEAN, serta menjadi panduan hukum antar anggota untuk diadaptasi sebagai kebijakan atas isu-isu yang menjadi kesepakatan bersama,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam pembukaan Sidang AIPA Jokowi disambut oleh Puan bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan Lodewijk Freidrich Paulus. Opening Ceremony Sidang Umum forum parlemen negara-negara ASEAN ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh negara, di antaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Adapun pembukaan Sidang Umum AIPA ke-44 dimeriahkan pertunjukan seni dan budaya, termasuk tari-tarian tradisional. Pembukaan event bergengsi ini ditandai pemencetan tombol oleh Presiden Jokowi, Puan, dan Sekjen AIPA Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *