Serangan Udara AS Hantam Suriah, 7 Petempur Pro-Iran Tewas

Ragam1771 Dilihat

WASHINGTONG DC || Sedikitnya enam hingga tujuh petempur pro-Iran tewas akibat dua serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap posisi kelompok milisi yang didukung Iran di Suriah. Serangan udara Washington itu diklaim mengenai fasilitas pelatihan dan rumah persembunyian di wilayah Suriah bagian timur.

Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (13/11/2023), angka itu disebutkan oleh koresponden Fox News, Jennifer Griffin, yang mengutip seorang sumber Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dalam laporannya. Otoritas AS sendiri belum secara resmi mengumumkan korban jiwa dalam serangan udaranya di Suriah tersebut.

Sumber Pentagon itu juga menyebut bahwa sebuah rumah persembunyian milik kelompok yang bersekutu dengan Iran di Suriah terkena ledakan yang dipicu salah satu dari dua serangan udara AS.

“Ledakan sekunder selama dua jam terlihat di lokasi kedua yang diduga merupakan tempat penyimpanan senjata dan amunisi dalam jumlah besar,” sebut sumber Pentagon tersebut.

Angka itu belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah AS. Seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, menyebut serangan itu terjadi beberapa jam lalu dan peninjauan sedang dilakukan untuk menetapkan apakah serangan itu memicu korban tewas atau korban luka.

Sebelumnya, Pentagon dilaporkan menargetkan Suriah dan kelompok-kelompok pro-Iran pada Minggu (12/11) waktu setempat, sebagai respons terbaru atas rentetan serangan terhadap pasukan militer AS yang ditempatkan di Suriah dan Irak.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, seperti dilansir Reuters, serangan-serangan itu menargetkan sebuah fasilitas pelatihan di dekat kota Albu Kamal dan sebuah rumah persembunyian di dekat kota Mayadeen. Austin menyebut Presiden Joe Biden yang memerintahkan langsung serangan-serangan tersebut.

Laporan sejumlah sumber lokal di Suriah menyebut salah satu serangan udara AS itu menghantam sebuah kamp yang dikelola oleh milisi pro-Iran di area sebelah barat Albu Kamal, Provinsi Deir al-Zor, sedangkan satu serangan lainnya menghantam area dekat jembatan di Mayadeen, yang terletak dekat perbatasan Irak dan benteng milisi pro-Iran.

Menurut laporan Reuters, serangan udara AS terhadap posisi milisi pro-Iran di wilayah Suriah itu menjadi serangan ketiga sejak 26 Oktober lalu, ketika Washington berupaya meredam gelombang serangan drone dan roket yang menghujani posisi pasukan militernya di Suriah dan Irak.

Maraknya serangan terhadap posisi militer AS di kawasan itu disebut sebagai imbas dari perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Iran dan para pendukungnya menyebut AS ikut bertanggung jawab atas perang yang digencarkan oleh Israel melawan Hamas — kelompok yang juga didukung Teheran.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan AS dan koalisinya dilaporkan telah diserang setidaknya 40 kali di wilayah Irak dan Suriah oleh kelompok milisi pro-Iran. Disebutkan sedikitnya 45 tentara AS mengalami cedera otak traumatis atau luka-luka ringan.

AS diketahui mengerahkan 900 tentara di Suriah dan 2.500 tentara di Irak, dengan misi memberikan nasihat dan membantu pasukan lokal yang berupaya mencegah kebangkitan kelompok Islamic State (ISIS), yang pada tahun 2014 lalu menguasai sebagian besar wilayah strategis kedua negara tersebut sebelum akhirnya dikalahkan.***DTK