ANKARA, informasiterpercaya.com || Salah satu calon presiden (capres) Turki, yang akan bertarung dalam pilpres pada Minggu (14/5) besok, mengundurkan diri secara tiba-tiba. Pengunduran diri itu dinilai menjadi langkah yang akan menguntungkan capres oposisi, Kemal Kilicradoglu, yang menjadi penantang utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (13/5/2023), salah satu capres Turki yang bernama Muharrem Ince, pemimpin Partai Tanah Air yang beraliran kiri-tengah, mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (11/5) waktu setempat.
“Saya mengundurkan diri dari pencalonan. Saya melakukan ini untuk negara saya,” ucap Ince kepada wartawan di markas besarnya partai yang menaunginya.
Pengunduran diri itu diumumkan Ince setelah dirinya selama berminggu-minggu menolak seruan mundur dari capres. Ince merupakan salah satu dari empat capres yang akan bertarung dalam pilpres Turki yang digelar Minggu (14/5) besok, bersamaan dengan digelarnya pemilu parlemen.
Dia menghadapi kritikan karena berpotensi meraup dukungan dari Aliansi Nasional beranggotakan enam partai, yang bersatu di belakang pencalonan Kilicradoglu. Dengan adanya Ince, pilpres Turki berpotensi untuk berlanjut ke putaran kedua.
Erdogan yang memimpin Turki sebagai Perdana Menteri (PM) dan Presiden sejak tahun 2003, telah menghadapi pemilu paling menantang selama 20 tahun pemerintahannya. Jajak pendapat terbaru menunjukkan Kilicdaroglu sedikit unggul atas Erdogan, meskipun tidak ada capres yang diprediksi mengumpulkan lebih dari 50 persen suara yang diperlukan untuk bisa menang dalam satu putaran.
Ince dilaporkan meraup sekitar 8 persen suara ketika pencapresannya pertama kali diumumkan. Namun popularitasnya merosot tajam menjadi sekitar 2 persen, menurut survei terbaru.
Usai mengundurkan diri, Ince tidak memberikan dukungan kepada capres lainnya. Namun para analis menilai pengunduran diri Ince kemungkinan besar akan meningkatkan peluang Kilicdaroglu, yang memimpin Partai Rakyat Republik (CHP), untuk memang.
“Ince mendapatkan dukungan dari para pemilih yang merasa tidak puas dengan Erdogan dan Kilicdaroglu,” sebut analis senior Timur Tengah dan Afrika Utara pada perusahaan intelijen risiko Verisk Maplecroft, Hamish Kinnear, dalam analisisnya.
“Meskipun jajak pendapat menunjukkan mayoritas pemilih Ince cenderung beralih ke Kilicdaroglu, tidak diketahui jelas apakah akan ada cukup pemilih untuk memberikannya kemenangan langsung pada putaran pertama,” imbuhnya.
Anggota Aliansi Nasional menyambut baik keputusan Ince mundur. Koalisi politik itu bahkan mengungkapkan harapannya untuk kemenangan satu putaran dalam pilpres 14 Mei. Kilicdaroglu menyerukan Ince untuk bergabung dengan koalisi oposisi.
“Mari kita tinggalkan kebencian lama, keluhan lama,” cetus Kilicradoglu dalam pernyataan via Twitter.
Sementara Erdogan menyatakan dirinya menyesali keputusan Ince mundur dari pencapresan. “Tentu saja, mustahil untuk memahami mengapa dia mundur. Sejujurnya, saya sedih,” ucap Erdogan dalam komentarnya di sela-sela kampanye di Ankara.
“Sekarang, kita akan melanjutkan dengan kandidat yang tersisa. Yang penting adalah keputusan rakyat saya,” tegasnya.
Selain Erdogan sebagai capres petahana dan Kilidaroglu sebagai capres penantang utama, satu lagi capes yang akan bertarung pada pilpres 14 Mei adalah Sinan Ogan yang merupakan kandidat independen.***DTK