MEDAN || Ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara turut ambil bagian dalam perhelatan Kreatif Karya Sumatera Utara (KKSU) 2025 yang berlangsung meriah di Delipark Mall Medan, 18 hingga 20 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi ajang promosi dan kolaborasi antar pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing produk lokal menuju pasar nasional dan global.
KKSU 2025 mengusung tema “Merajut Inovasi Lokal: UMKM yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berdaya Saing”. Kegiatan ini digelar atas kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, perbankan, akademisi, dan komunitas kreatif, dengan tujuan memperkuat ekosistem UMKM di Sumut.
Gelaran yang berlangsung selama tiga hari ini menampilkan ratusan booth UMKM yang menawarkan beragam produk unggulan seperti fashion, kopi, dan kuliner, KKSU 2025 membuktikan UMKM Sumut bukan hanya jago kandang, tapi siap unjuk gigi di pasar global.
Menurut data yang diungkapkan Bobby Nasution, saat ini di Sumut hanya 7,7% UMKM yang mengakses pembiayaan, 19% yang memanfaatkan teknologi, 3% masuk ke ekosistem digital dan 0,08% anak muda yang berwirausaha. Angka ini, menurutnya masih sangat kecil dan perlu kerja keras serta kolaborasi dari seluruh pihak.
“Ini masalah di beberapa daerah Indonesia, perlu kolaborasi kita bersama untuk mengangkat level UMKM kita, karena kita semua sepakat UMKM merupakan motor penggerak ekonomi Indonesia,” kata Bobby Nasution, saat pembukan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025 di Tiara Convention Centre, Jalan Cut Mutia Nomor 1, Medan, Jumat (18/7) kemarin.
Bobby juga bersyukur, bagaimana Indonesia menganggap UMKM penting sebagai instrumen ekonomi. Saat ini yang penting, menurutnya, bagaimana mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan UMKM.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus berkomitmen mendukung UMKM, baik dari sisi pembiayaan, pelatihan, maupun promosi. KKSU ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi multi pihak bisa melahirkan ruang pertumbuhan baru,” ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, KKSU 2025 juga menghadirkan berbagai agenda menarik seperti talkshow bisnis, business matching, demo produk, workshop digital marketing, hingga hiburan rakyat. Para pelaku UMKM mendapat kesempatan untuk menjalin kemitraan dengan investor dan pelaku industri lainnya.
Salah satu peserta Marnaek Manurung, pemilik usaha songket/tenun tradisional, mengaku bangga bisa berpartisipasi diajang KKSU 2025. “Pagelaran KKSU sangat membantu para UMKM memperkenalkan produk ke tingkat nasional maupun global. Dan kita mau KKSU terus berlanjut karena berpeluang memajukan UMKM khususnya di Sumatera Utara,” kata Manurung.
Dukungan juga datang dari sektor perbankan dan lembaga keuangan yang membuka layanan konsultasi pembiayaan usaha selama pameran berlangsung. Hal ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM mendapatkan akses modal yang lebih luas dan terjangkau.
KKSU 2025 di Delipark Medan menjadi bukti nyata bahwa geliat UMKM Sumut terus tumbuh dengan semangat kolaborasi dan inovasi. Diharapkan ajang ini bisa menjadi langkah strategis untuk membawa produk lokal menembus pasar global dengan identitas budaya yang kuat.***WASGO