Ramai Dikecam Barat, Rusia Tetap Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia!

Ragam2273 Dilihat

MOSKOW || Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menegaskan bahwa rentetan kecaman Barat tidak akan mengubah rencana yang diumumkan Presiden Vladimir Putin untuk mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, negara tetangganya.

Seperti dilansir AFP, Senin (27/3/2023), negara-negara Barat mengecam rencana Putin yang diumumkan pada Sabtu (25/3) waktu setempat itu. Pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia telah memicu seruan terbaru untuk rentetan sanksi tambahan bagi Moskow.

Ukraina bahkan menyerukan agar sidang darurat digelar oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membahas rencana Putin itu.

“Reaksi seperti itu tentu saja tidak bisa mempengaruhi rencana Rusia,” tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Dalam wawancara yang disiarkan televisi lokal Rusia pada Sabtu (25/3) waktu setempat, Putin mengumumkan Moskow akan mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia dan menegaskan langkah itu sama seperti apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Ditegaskan Putin bahwa Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis ‘tanpa melanggar perjanjian internasional kami soal non-proliferasi nuklir’. Dia menyebut langkah semacam itu ‘bukan hal yang tidak biasa’.

“Amerika Serikat sudah melakukan hal seperti ini selama beberapa dekade. Mereka telah sejak lama menempatkan senjata nuklir taktis mereka ke wilayah sekutu-sekutu mereka,” ujar Putin.

Putin juga menyatakan dirinya telah berbicara dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu dekat, dan menyatakan negara itu telah ‘sepakat melakukan hal yang sama’. Pengumuman Putin ini disampaikan saat invasi Rusia ke Ukraina berlangsung selama setahun lebih.

Menanggapi pengumuman itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyebut rencana Putin sebagai langkah ‘berbahaya dan tidak bertanggung jawab’. Belarusia yang merupakan sekutu dekat Moskow, diketahui letaknya berdekatan dengan tiga negara anggota NATO, yakni Polandia, Lithuania dan Latvia.

“NATO waspada, dan kami memantau situasi dengan saksama. Kami belum melihat adanya perubahan dalam postur Rusia yang akan mengarahkan kami untuk menyesuaikan diri sendiri,” ucap juru bicara NATO, Oana Lungescu, dalam pernyataan kepada CNN.***DTK