PPP Respons Isu Pilpres 2024 Jadi 2 Poros: Itu Realita Atau Melamun?

Politik549 Dilihat

JAKARTA || Sekjen PPP Arwani Thomafi merespons pernyataan Waketum PKB Jazilul Fawaid yang menyebut kemungkinan Pilpres 2024 hanya diikuti 2 poros pengusung. Arwani lantas bertanya balik apakah pernyataan itu didasarkan realita atau lamunan.

“Saya nggak paham ya maksudnya Pak Jazilul. Sedang membaca realita atau sedang melamun gitu ya, saya nggak tahu. Atau sedang membicarakan tentang dirinya sendiri juga nggak tahu saya he-he-he,” kata Arwani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Arwani menyebut hal tersebut perlu ditanyakan kembali ke Jazilul. Dia mengembalikan urusan itu ke para partai dari koalisi pilpres yang sudah terbentuk saat ini.

“Nggak tahu, makanya perlu ditanyakan. Saya kira ya urusan apakah yang sudah ada ini seperti apa, ya biar diurus oleh masing-masing partai politik yang tergabung dalam koalisi tersebut,” ujar Arwani.

“Misalnya partai-partai yang tergabung dalam Pak Prabowo ya biar diurus, biar dijalankan oleh parpol-parpol yang tergabung itu. Termasuk juga parpol yang mengusung Pak Ganjar ya biar. Termasuk teman-teman di Pak Anies. Jadi tidak menduga-duga, mencoba-coba dan meraba-raba seperti para pakar begitu ya,” lanjutnya.

Arwani tidak sepakat dengan Jazilul yang menyebut dua bacapres lain deadlock karena belum kunjung menentukan cawapres. Menurut Arwani, keputusan soal deklarasi capres bisa dilakukan kapan saja sesuai keinginan koalisi. Dia lantas menyinggung saat pengumuman Ma’ruf Amin jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

“Deadlocknya dari mana? kayak Pak Jazilul ini nggak pernah ikut Pemilu saja. Dulu liat penentuan Pak Ma’ruf Amin juga last minute kan, lah biasa kalau kayak gitu. Saya kira kalau penentuan itu tidak harus di awal, bisa di tengah, bisa di akhir, yang penting partai-partai ini sudah paham kapan harus mendaftar,” imbuhnya.

Arwani mengatakan secara realita ada tiga pasang capres yang sudah memenuhi presidential threshold atau ambang batas pengusungan capres. Namun untuk kepastiannya akan dibuktikan pada pendaftaran pilpres di Oktober nanti.

“Ya kalau kita lihat yang sudah mendapatkan tiket secara 20 persen ketentuan undang-undang ya Pak Prabowo, lalu Pak Ganjar, ketiga Pak Anies. Setidaknya ya kalau melihat deklarasi. Tapi semuanya kan nanti akan dikonfirmasi pada Oktober nanti di KPU,” ucap Arwani.***DTK