Politisi Malaysia Dikecam Usai Kritik Seragam Perawat ‘Terlalu Ketat’

Ragam1406 Dilihat

KUALA LUMPUR, informasiterpercaya.com || Seorang anggota parlemen Malaysia dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dihujani kecaman setelah mengkritik seragam perawat yang disebutnya terlalu ketat dan tidak memenuhi kaidah syariah. Sejumlah organisasi, termasuk serikat perawat Malaysia, menegaskan seragam perawat sudah sesuai dengan panduan pemerintah.

Seperti dilansir The Star, Jumat (16/6/2023), kritikan untuk seragam perawat itu disampaikan oleh Wan Razali Wan Nor yang merupakan politisi PAS dan anggota parlemen untuk wilayah Kuantan, saat memperdebatkan Buku Putih Reformasi Kesehatan Masyarakat di Dewan Rakyat pada Kamis (15/6) waktu setempat.

Dalam sesi parlemen itu, Razali mengatakan bahwa pemerintah Malaysia seharusnya mempertimbangkan untuk mengganti seragam bagi para perawat karena terlalu ketat dan tidak sesuai dengan kaidah syariah.

Razali juga menyebut bahwa bentuk tubuh perempuan bisa terlihat dengan seragam perawat yang digunakan pada saat ini.

“Apakah kita masih mengikuti kode berpakaian Barat? Bisakah itu diubah untuk memungkinkan ‘relaksasi’ seragam perawat?” ucap Razali saat berbicara di hadapan Dewan Rakyat.

Serikat Perawat Melayu, dalam tanggapannya, menyebut seragam perawat di Malaysia dirancang untuk memudahkan mereka dalam bertugas.

“Seragam yang dikenakan para perawat dirancang untuk fungsional, memudahkan mereka dalam menjalankan tugasnya, seragam itu tidak terlalu ketat dan mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” tegas Presiden Serikat Perawat Melayu Nor Hayati Abd Rashid.

Dijelaskan oleh Nor Hayati bahwa aturan untuk seragam perawat sudah jelas, yakni tidak boleh terlalu ketat dan panjang atasan harus di bawah pinggang dan di atas lutut. Dia menambahkan bahwa aturan itu sudah menjadi pedoman resmi dari Kementerian Kesehatan Malaysia.

“Ini merupakan perubahan besar dibandingkan tahun 1980-an ketika para perawat biasanya memakai rok, namun aturan berpakaiannya diubah menjadi celana agar lebih sesuai kaidah syariah,” jelasnya.

Secara terpisah, Presiden Asosiasi Medis Malaysia (MMA) Dr Muruga Raj Rajathurai mengatakan bahwa seragam perawat dari Kementerian Kesehatan saat ini praktis karena tidak membatasi pergerakan perawat ketika mereka menjalankan tugas mereka.

“Sungguh memalukan, ketika semua orang mengkhawatirkan masa depan perawatan medis, Wan Razali mengkhawatirkan aturan berpakaian perawat,” sindir Dr Muruga dalam pernyataannya.

Penegasan serupa juga disampaikan mantan Wakil Menteri Kesehatan Dr Lee Boon Chye, yang menyatakan bahwa seragam perawat saat ini sudah nyaman, fungsional dan pantas, juga memenuhi preferensi setiap institusi dan individu dengan baik.

“Ketika kita mengharapkan anggota parlemen untuk fokus memperdebatkan reformasi perawatan kesehatan yang penting dalam Buku Putih Kesehatan, anggota parlemen dari PAS berfokus pada bentuk seragam,” ucapnya.***DTK