Pemko Butuh Dukungan Masyarakat Atasi Sampah, BN: Sungai Masih Tempat Pembuangan Sampah

Medan1420 Dilihat

MEDAN || Kota Medan setiap harinya menghasilkan sampah lebih kurang 2.000 ton. Guna mengatasi persoalan sampah tersebut, tentunya dibutuhkan dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu Pemko Medan akan terus mengembangkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga dapat menampung seluruh sampah yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.

Wali Kota Medan Bobby Nasution (BN) menyampaikan hal ini di sela-sela peninjauan gotong royong massal membersihkan Sungai Putih di Jalan Cangkir Ujung, Kecamatan Medan Barat, Rabu (22/2). Aksi bersih sungai ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2023 Tingkat Kota Medan.

“Dukungan dapat diberikan masyarakat dengan memilah sampah terlebih dahulu sebelum dibuang. Artinya, masyarakat dapat memilah mana sampah basah, kering, organik dan non organik. Setelah itu baru dibuang pada tempatnya. Langkah yang dilakukan ini tentunya sangat membantu Pemko Medan dalam penanganan sampah tersebut,” kata Bobby Nasution.

Dalam pengembangan pengelolaan sampah, menantu Presiden Joko Widodo ini selanjutnya mengungkapkan, Pemko Medan melalui perangkat daerah terkait telah mengembangkan pengelolaan sampah di TPA Terjun yang selama ini menggunakan metode open dumping menjadi sanitary landfill.

Di kesempatan itu, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini mengungkapkan, sejumlah pihak telah menawarkan kerja sama dalam pengelolaan sampah di Kota Medan. “Yang terakhir Dubes Belanda HE Lambert Grijns juga telah menawarkan kerja sama, sebab ada beberapa kota di sana yang ingin bekerjasama dengan Pemko Medan dalam pengelolaan TPA,” ungkapnya didampingi unsur Forkopimda Kota Medan dan Kadis Lingkungan Hidup Suryadi Panjaitan.

Terakhir, Bobby Nasution kembali mengingatkan dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya. Sebab, ungkapnya, tidak sedikit masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Sungai Putih yang menjadi lokasi gotong royong massal, katanya, sebagai contohnya.

“Hari-hari sungai yang berada di belakang saya ini menjadi tempat pembuangan sampah terbesar di wilayah ini. Seolah-olah sungai ini menjadi area tempat sampah, sebab sungai ini sudah berkali-kali kita bersihkan namun sampah tetap juga dibuang ke sungai. Oleh karenanya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai harus kita tingkatkan lagi sehingga mereka membuang sampah pada tempatnya,” harapnya.

Aksi bersih sungai berjalan lancar, pembersihan dilakukan dengan menurunkan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) perwakilan dari seluruh kecamatan di Kota Medan. Dengan menggunakan cangkul dan penggaruk, seluruh personel P3SU masuk dalam sungai untuk membersihkan sampah dan lumpur. Aksi pembersihan ini didukung sejumlah alat berat milik Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan serta mahasiswa.

Lumpur dan sampah hasil pengerukan selanjutnya diangkut menggunakan truk. Tampak truk milik Dinas SDABMBK dan DLH berseliweran mengangkut sampah dan lumpur. Dalam peninjauan tersebut, Bobby Nasution sempat menabur air eco enzyme di Sungai Putih yang berguna untuk membersihkan sekaligus menjernihkan air namun aman dengan habitat yang ada di sungai tersebut.***WASGO