NIAS || Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias selenggarakan Sosialisasi Dukungan dan Fasilitasi BRIN dalam Kelitbangan Daerah bertempat di Aula Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Nias, Kompleks Perkantoran Pemkab Nias Hiliweto-Gido, Kamis (24/8/ 2023).
Bupati Nias, Yaatulo Gulo, S.E., S.H., M.Si mengawali sambutannya menyampaikan bahwa, Kabupaten Nias adalah salah satu daerah yang masuk Kategori 2T dimana wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional berdasarkan kriteria perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah, ditambah tantangan yang dihadapi dalam kurun waktu 3 ( tiga) tahun terakhir yaitu pandemi Covid1-19, telah turut mengganggu laju pertumbuhan perekonomian.
Selanjutnya Bupati Nias mengatakan bahwa dalam upaya pemulihan perekonomian daerah, Pemerintah Kabupaten Nias dalam kurun waktu 2 tahun terakhir terus bekerja keras dengan dukungan bersama aparatur pemerintah daerah dimana tahun ini mampu mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2022 untuk kedua kalinya. Disamping itu, dalam rilis BPS Kabupaten Nias, beberapa Pencapaian Positif Kabupaten Nias Tahun 2022 antara lain :
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias berada di angka 3,06 persen atau tumbuh sebesar 0,85 persen dibandingkan tahun 2021.
Indeks pembangunan manusia meningkat 63,69 dari sebelumnya sebesar 62,74 pada tahun 2021.
Tingkat pengangguran terbuka di angka 2,81% atau turun sebesar 0,31 persen jika dibandingkan dengan capaian tahun 2021.
Persentase penduduk miskin Di angka 16% atau turun 0,82 persen jika dibandingkan dengan capaian tahun 2021 di angka 16,82 persen
Indeks Gini (Gini Ratio) di angka 0,275.
Capaian di sektor infrastruktur pada Tahun 2022 dimana jumlah desa terisolier telah kita upayakan berkurang 2 (dua) desa dari total 24 desa yang masih terisolir.
Di sektor pertanian capaian produksi Padi mampu kita capai dengan volume sebesar 55.845 ton, Jagung 6.437 Ton, Karet 4.484 Ton, Kelapa 653,1 Ton, Durian 1.760,5 ton dan Pisang 2.210 ton.
Capaian di Sektor kesehatan juga kita berhasil menekan angka prevalensi stunting di angka 25,3 persen dimana sebelumnya angka prevalensi stunting kita berada diangka 32,1 persen pada tahun 2021. Pada Tahun 2023 juta kita patut bersyukur karena berhasil menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) oleh Menteri Dalam Negeri Tahun 2023 sebaga apresiasi Pemerintah Pusat terhadap komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh masyarakat. Kemudian, penilaian akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) terhadap UPTD RSUD dr. M. Thomsen Nias yang mendapat nilai Akreditasi Paripurna “Bintang Lima”.
Dari aspek reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten Nias berupaya untuk mencapai Good Governance yang transparan dan akuntabel, Pemerintah Kabupaten Nias secara serius melakukan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama yang menyangkut aspek-aspek kelembagaan organisasi, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur sehingga pada Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Nias berdasarkan penilaian Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Sumatera Utara Pemerintah Kabupaten Nias berada pada Zona Hijau pelayanan publik dimana sebelumnya kita berada pada Zona Merah. Selanjutnya Anugerah Meritrokasi atas keberhasilan penerapan sistem Merit di Kabupaten Nias Tahun 2022, peningkatan hasil penilaian atas evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan perolehan nilai “B” dimana sebelumnya Pemerintah Kabupaten Nias dikategori ”CC” dan peningkatan nilai reformasi birokrasi di Kabupaten Nias dari yang sebelumnya dinilai “C” menjadi nilai “CC” di tahun 2022.
Dari segi keterbukaan informasi Publik Tahun 2023, Pemerinrah Kabupaten Nias telah menerima penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara dengan hasil Peringkat II (Dua) se-Sumatera Utara dengan Predikat INFORMATIF.
Bupati Nias juga menyebutkan beberapa permasalahan Pembangunan Kabupaten Nias saat ini yakni :
Belum optimalnya pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Belum optimalnya tata kelola pemerintahan yang baik
Rendahnya kualitas sumber daya manusia
Belum optimalnya pengelolaan ekonomi sektor unggulan yang berkelanjutan
Belum optimalnya penanganan kemiskinan di Kabupaten Nias
Belum meratanya pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah
Belum optimalnya perwujudan kondusivitas daerah dalam pembangunan ekonomi dan budaya
Masih rendahnya keterampilan dan kreativitas masyarakat yang mandiri dan kompetitif
Masih minimnya pemanfaatan hasil-hasil riset dalam program pembangunan yang memberikan dampak yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah kabupaten Nias.
“Guna menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan ini Pemerintah Kabupaten Nias sangat membutuhkan kerjasama dengan BRIN agar dapat membuat kebijakan yang terukur, tepat guna dan tepat sasaran berbasis riset dan data” ujar Bupati Nias.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati Nias menyampaikan beberapa hal, sebagai berikut :
Kontribusi PDRB Kabupaten Nias masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan Perikanan berturut-turut dari tahun 2019 sebesar 47,25%, tahun 2020 sebesar 47,95%, tahun 2021 sebesar 48,24% dan tahun 2022 sebesar 49,04%. Beberapa komoditas pertanian varietas unggul lokal antara lain pisang kepok Gae Siata Nias, durian balaki Nias, kelapa Ohi Kofa Telah didaftarkan ke pusat Perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian Kementerian Pertanian. Selanjutnya kita butuh pendampingan dari BRIN guna memperoleh izin lepas dari Kementerian Pertanian sehingga dapat dikembangkan dalam skala besar dan komersil. demikian juga kita harapkan dapat dilakukan kajian, peningkatan produktivitas, antara lain bagaimana durian Nias kini dapat berbuah sepanjang tahun. pisang kepok Gae Siata Nias yang memiliki keunggulan rasa, kandungan nutrisi buah, warna dan struktur buah yang padat dibutuhkan kajian agar memiliki ukuran tandan lebih besar dan tahan terhadap serangan penyakit seperti layu fusarium. Terkait hal ini kami mengharapkan dukungan fasilitasi resep dan kajian mendalam dari BRIN.
Dalam rangka percepatan penanganan permasalahan pembangunan dan pencapaian target kinerja pemerintah Daerah Kabupaten Nias untuk kesejahteraan masyarakat Nias, kami mengharapkan dukungan dan fasilitasi serta kerjasama dari BRIN Untuk melakukan riset sehingga permasalahan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Nias telah didasari atas kajian kebijakan dan hasil riset yang tepat.
Seluruh organisasi perangkat daerah kabupaten Nias perlu berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat lainnya termasuk BRIN untuk menyusun rencana induk dan peta jalan (RIPJ) kemajuan iptek di daerah, sehingga riset dan inovasi yang dilakukan harus ditingkatkan dan termanfaatkan oleh semua elemen masyarakat Kabupaten Nias.
Acara turut dihadiri oleh Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah-Kedeputian Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Sekretaris Daerah Kabupaten Nias, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Kepala Bagian lingkup Setda Kabupaten Nias, Kepala Bappedalitbang se-Kepulauan Nias, Rektor Universitas Nias dan seluruh hadirin. ***Kominfo Kab.Nias/RESTU