Pemimpin Hizbullah Bertemu Petinggi Hamas-Jihad Islam, Bahas Apa?

Ragam691 Dilihat

BEIRUT || Pemimpin kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan tokoh senior Hamas dan Jihad Islam Palestina. Pembicaraan ketiga pihak yang anti-Israel itu, digelar saat perang berkecamuk di Jalur Gaza.

Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Rabu (25/10/2023), pertemuan pada Rabu (25/10) waktu setempat itu, digelar oleh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersama wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dan pemimpin Jihad Islam Ziad al-Nakhala. Pertemuan itu digelar di Beirut, ibu kota Lebanon.

Menurut pernyataan singkat yang dirilis media yang dikelola Hizbullah dan media pemerintah Lebanon, Nasrallah setuju dengan al-Arouri dan al-Nakhala mengenai langkah selanjutnya yang harus diambil oleh ketiga kelompok tersebut — bersama para milisi lain yang didukung Iran — pada ‘tahap sensitif’ ini.

Tujuan mereka, menurut pernyataan singkat itu, adalah mencapai ‘kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza dan Palestina’, juga menghentikan ‘agresi berbahaya dan brutal Israel terhadap rakyat yang tertindas dan tabah di Gaza dan Tepi Barat’.

Laporan televisi al-Manar milik Hizbullah, seperti dilansir Reuters, menyebut pertemuan itu menilai apa yang harus dilakukan aliansi kelompok-kelompok tersebut untuk ‘mencapai kemenangan nyata bagi perlawanan’ di Gaza.

“Pertemuan itu … menilai posisi yang diambil secara internasional dan apa yang harus dilakukan oleh Poros Perlawanan,” sebut al-Manar dalam laporannya.

Sebutan ‘Poros Perlawanan’ merujuk pada aliansi antara Iran, kelompok militan Palestina, Suriah, Hizbullah dan faksi-faksi lainnya.

Tidak disebutkan informasi detail lainnya soal pertemuan dan pembicaraan yang digelar saat perang antara Hamas dan Israel memasuki pekan ketiga.

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu mengerahkan ratusan militan bersenjata menyerbu wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober lalu, dalam serangan mengejutkan yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas itu, dengan laporan otoritas kesehatan Palestina menyebut sedikitnya 5.791 orang tewas akibat serangan udara Israel selama lebih dari dua pekan terakhir. Jumlah korban tewas itu mencakup 2.360 anak-anak.

Saat perang berkecamuk di Jalur Gaza, ketegangan menyelimuti perbatasan Israel dan Lebanon, di mana para anggota Hizbullah terlibat serangan lintas perbatasan dengan militer Tel Aviv.

Saat ini, serangan lintas perbatasan itu masih terbatas pada beberapa kota perbatasan dan posisi Hizbullah juga militer Israel di kedua sisi perbatasan. Militer Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dikerahkan dalam jumlah besar untuk mencegah eskalasi.

Lusinan militan Hizbullah tewas dalam bentrokan sejauh ini, sedangkan militer Israel juga mengumumkan beberapa kematian personelnya.

Nasrallah hingga saat ini belum memberikan pernyataan secara terbuka soal perang di Jalur Gaza dan bentrokan di perbatasan Lebanon-Israel. Namun para pejabat tinggi Hizbullah lainnya telah memperingatkan Israel soal rencana invasi darat ke Jalur Gaza.***DTK