JAKARTA || Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) buka suara terkait munculnya spanduk yang berisi serangan kepada partai hingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Karena itu, PDIP meminta polisi proaktif mengusut dalang di balik pembuatan spanduk tersebut.
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menduga adanya upaya secara sistematis yang digerakkan untuk mendiskreditkan PDI Perjuangan.
“Menurut kami, sesuatu yang bersifat anomali. Di mana di berbagai tempat kita melihat bertebarannya sepanduk-sepanduk yang menyerang kehormatan dan kewibawaan partai, khususnya mempertanyakan tentang legalitas dari DPP PDI Perjuangan,” kata Deddy dalam jumpa pers di kantor DPP Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).
“Termasuk penambahan personelnya yang menjelang Kongres ini kami melihat mengamati ada upaya sistematis untuk menyerang PDI Perjuangan,” lanjutnya.
Dedy menyebutkan spanduk bermuatan negatif itu dipasang di sejumlah jalan Jakarta yang dinilainya merupakan tempat-tempat strategis. Karena itu, dia menduga hal itu dipasang oleh pihak-pihak yang memiliki kekuatan terorganisasi.
“Kami melihat banyak spanduk itu dipasang di daerah-daerah strategis, bahkan ring dua, seperti Kuningan, Rasuna Said, dan sebagainya, yang tidak mungkin dilakukan masyarakat biasa,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia meminta kepolisian mengusut hal itu. Menurut dia, wewenang yang dimiliki aparat penegak hukum dapat lebih mudah mengungkapnya.
“Sekali lagi kami berharap kepolisian Republik Indonesia betul-betul profesional dan presisi menjadi harapan kita agar situasi tidak menjadi lebih memburuk dengan pembiaran-pembiaran atau langkah-langkah yang tidak profesional maupun presisi,” imbuh Dedy.
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy menyoroti waktu munculnya spanduk bermuatan negatif tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan upaya untuk mengacak-acak PDIP jelang dilaksanakannya kongres partai.
“Dengan beredarnya baliho dan spanduk yang sifatnya menghasut telah menciptakan kondisi siaga-1 di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya ‘mengawut-awut’ PDI Perjuangan menjelang Kongres PDI Perjuangan,” imbuh Ronny.***DTK