Panen Padi, BI Berharap Kab.Sergai Surplus Pagi

Sumut812 Dilihat

SERGAI || Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara (BI Sumut) bersama Pemkab Sergai melaksanakan “Panen Bersama Demonstration Plot (Demplot) Pemurnian dan Penangkaran Benih di Klaster Padi Gapoktan Harapan” di Kabupaten Sergai, Selasa (22/08/2023).

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sumut IGP Wira Kusuma menyampaikan, sebagai tugas untuk pengendalian inflasi, Bank Indonesia juga turut melakukan pengembangan UMKM melalui pembentukan Klaster Ketahanan Pangan, baik di bidang tanaman pangan, hortikultura, maupun peternakan.

“Pendampingan klaster ketahanan pangan kami lakukan mulai dari sisi hulu ke hilir (secara end to end) serta bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak khususnya Pemerintah Daerah. Melalui pendampingan yang dilakukan secara intensif diharapkan kelompok tani mampu naik kelas menjadi klaster ketahanan pangan yang mandiri dan dapat bermanfaat bagi kelompok tani lainnya,” ungkapnya.

IGP Wira Kusuma juga menambahkan, bahwa salah satu program Klaster Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh BI Sumut dan Pemerintah Kabupaten Sergai yaitu Klaster Padi Gapoktan Harapan yang telah berlangsung sejak Juni 2022.

Dimana pada 2022, program yang dlaksanakan yaitu demonstration plot (demplot) budidaya padi dengan Good Agricultural Practices (GAP) seluas 5 hektar yang terdiri dari 4 hektar perlakuan non-organik dan 1 hektar perlakuan organik yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 hingga Februari 2023.

“Dalam program demplot GAP budidaya padi tersebut diperoleh produktivitas rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 7,5 ton/Ha berdasarkan pengubinan dari BPS Serdang Bedagai. Hasil ini meningkat sekitar 25 persen dibandingkan produktivitas sebelumnya yang hanya 6 ton/Ha,” terangnya.

Pada tahun 2023, lanjutnya, telah dilakukan pendampingan lanjutan dengan program demplot Pemurnian dan Penangkaran Benih Padi pada Minggu bulan Mei 2023 hingga minggu ll Agustus 2023 seluas 10 Ha.

“Program tersebut merupakan upaya kemandirian benih padi berkualitas yang menggunakan varietas rekomendasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sumatera Utara yaitu varietas inpari 32 dan varietas mekongga,” ujarnya.

Melalui program tersebut, sambung Kepala BI, diharapan Gapoktan mampu memproduksi benih berkualitas dengan hasil berkisar 50-55 ton benih yang siap didistribusikan kepada seluruh anggota Gapoktan dan dapat digunakan untuk musim tanam berikutnya.

“Hasil perhitungan ini masih akan kita konfirmasi berdasarkan pengubinan oleh BPS Serdang Bedagai dan perlakuan pasca panen yang akan dilakukan oleh Gapoktan Harapan, serta pengawasan hingga keluarnya label benih oleh UPT Sertifikasi Benih TPH Dinas Ketapang Sergai,” tuturnya.

Menurut IGP Wira Kusuma, berdasarkan estimasi kebutuhan benih Gapoktan Harapan yang memiliki luas lahan 465 Ha sekitar 14 ton (465 Ha x 30 kg). Sehingga diperkirakan masih terdapat surplus benih sekitar 36 ton yang dapat didistribusikan kepada petani padi lainnya. “Hal ini tentu dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi Gapoktan dengan nilai potensi ekonomi mencapai 432 juta (35 ton x Rp12.000/kg),” imbuhnya.

Ditambahkannya, sebagai upaya peningkatan kapasitas, Bank Indonesia juga telah memfasilitasi Gapoktan Harapan dalam program studi banding ke Klaster Binaan Bank Indonesia Yogyakarta dan Bank Indonesia Solo pada 15-18 Agustus 2023 yang lalu.
“Berdasarkan catatan kami, terdapat beberapa lesson learned untuk peningkatan kapasitas Gapoktan Harapan,” jelasnya.

Untuk mencapai kapasitas produksi beras yang lebih maksimal, diperlukan mesin dryer, karena luasnya lahan Gapoktan Harapan yang mencapai 465 Ha. Kemudian dikatakan IGP Wira, penggunaan lantai jemur menjadi tidak efisien karena berpotensi mengurangi jumlah lahan tanam.

Sementara sebagai dukungan pemasaran sekaligus membantu penjualan beras, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah dapat melakukan business matching perdagangan dengan BUMD, KAD, serta retail dengan perjanjan yang saling menguntungkan.

Kemudian, diperlukan pemilihan pengemasan produk yang sesuai dengan jenis beras yang diproduksi (organik / non organik) serta sertifikasi halal dan izin edar untuk program hilirisasi selanjutnya.

“Untuk mendukung hal ini, pada triwulan V-2023, Bank Indonesia akan melakukan program hilirisasi melalui fasilitasi packaging produk. Harapannya program tersebut dapat meningkatkan nilai jual produk,” harapnya.

IGP Wira Kusuma juga menjabarkan, program pengembangan klaster padi Gapoktan Harapan akan dilakukan secara bertahap dan multiyears (2022-2027). Tahun 2022-2023, merupakan tahun awal program yang berfokus pada kegiatan budidaya pertanian. Gapoktan Harapan diharapkan dapat mendorong petani mampu melaksanakan teknologi budidaya padi dan implementasi program digital farming sesuai dengan praktik budidaya yang baik serta dapat mandiri dalam penyediaan benih unggul.

“Tahun selanjutnya, fokus pengembangan program akan dilakukan dengan implementasi integrated farming dimana tanaman diintegrasikan dengan ternak. Petani akan diajarkan mengolah sisa hasil tanaman untuk pakan ternak serta mengolah kotoran ternak sebagai bahan baku pupuk organik,” tukasnya.

Dengan pendampingan dan kolaborasi kepada Gapoktan Harapan, IGP Wira Kusuma berharap, program demplot menggunakan Good Agricultural Practices (GAP) yang telah berjalan menjadi contoh yang dapat direplikasi di seluruh lahan klaster milik Gapoktan Harapan seluas 465 ha dengan potensi produktivitas yang mencapai 7,5 ton per hektar dari yang sebelumnya sebesar 6,5 ton per hektar.

“Sehingga total produksi dapat mencapai 3.022 -3.487 ton per musim tanam. Melalui pendampingan multiyears ini, kami juga berharap klaster Gapoktan Harapan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanam, namun juga dapat tumbuh menjadi klaster champion yang melahirkan para petani pakar yang menjadi rujukan bagi para petani lainnya,” pungkasnya.***WASGO