Panas! Kanada Usir Diplomat China

Ragam1655 Dilihat

BEIJING, informasiterpercaya.com || Pemerintah Kanada mengusir seorang diplomat China yang dituduh melakukan intimidasi terhadap seorang anggota parlemen yang kritis terhadap Beijing. Pengusiran diplomat itu membawa kedua negara ke dalam pertikaian diplomatik terbaru.

Seperti dilansir AFP, Selasa (9/5/2023), Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joly menyatakan bahwa diplomat China itu telah ditetapkan ‘persona non grata’. Dia menegaskan Ottawa ‘tidak akan mentoleransi segala bentuk campur tangan asing dalam urusan dalam negeri kami’.

“Kami tetap teguh dalam tekad kami mempertahankan demokrasi adalah yang paling penting,” tegas Joly dalam pernyataannya.

Dia menambahkan bahwa para diplomat asing di Kanada ‘telah diperingatkan bahwa jika mereka terlibat dalam perilaku semacam ini, mereka akan dipulangkan’.

Langkah itu memperburuk hubungan antara China dan Kanada yang sudah tegang, dengan Beijing menuduh Ottawa telah ‘menyabotase’ hubungan kedua negara. China mengancam akan memberikan langkah balasan yang tegas terhadap Kanada.

“Pihak China akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan semua konsekuensi yang timbul darinya akan ditanggung oleh pihak Kanada,” demikian pernyataan Kedutaan Besar China di Kanada.

Otoritas China menyerukan Kanada untuk mengambil ‘langkah mundur dari jurang’.

Beijing menyatakan telah mengajukan nota protes secara resmi atas pelanggaran hukum internasional dan norma diplomatik terkait pengusiran diplomat itu. China juga menuduh Kanada ‘secara sengaja merusak hubungan’ dengan mitra perdagangannya yang terbesar kedua itu.

Menurut sumber yang memahami masalah ini, seorang pejabat pada Konsulat China di Toronto bernama Zhao Wei berada di pusat pertikaian diplomatik itu. Zhao telah diminta untuk segera meninggalkan Kanada dalam waktu lima hari.

Pengusiran Zhao menyusul seruan protes dari anggota parlemen Kanada, Michael Chong, atas tuduhan yang diungkapkan media lokal bahwa badan intelijen China berencana menjatuhkan sanksi terhadap Chong dan kerabatnya yang ada di Hong Kong, karena ikut voting pada Februari 2021 untuk mosi yang mengecam perilaku Beijing di Xinjiang sebagai genosida.

Laporan surat kabar Globe and Mail yang mengutip dokumen Badan Intelijen Keamanan Kanada, pekan lalu, menyebut langkah China itu ‘hampir pasti dimaksudkan untuk membuat anggota parlemen itu sebagai contoh dan mencegah orang lain mengambil posisi anti-RRC’.***DTK