MUI Larang Atribut Parpol-Bendera Ormas Terlarang di Aksi Bela Palestina

Ragam875 Dilihat

JAKARTA || Aksi Bela Palestina akan digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat pada Minggu (5/11). Meski terbuka untuk semua pihak, MUI melarang atribut partai politik (parpol) dibawa ke lokasi aksi.

“Jangan bawa atribut partai, dan jangan bawa atribut provokatif, tidak boleh ada bendera yang sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia,” kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, saat dihubungi, Jumat (3/11/2023).

Dia mengatakan semua pihak diperbolehkan ikut Aksi Bela Palestina. Dia mengatakan aksi tersebut digelar untuk menunjukkan sikap mengecam agresi Israel ke wilayah Palestina.

Dia mengatakan masyarakat Indonesia menginginkan ada perdamaian di Palestina. Selain itu, massa juga mendorong gencatan senjata secepatnya karena jumlah korban jiwa sudah lebih dari 10 ribu orang dan terus bertambah karena serangan terus terjadi.

“Besok kita mengundang lintas agama, lintas ormas, lintas golongan, rakyat, pemerintah, untuk menyatukan persepsi dan menyatukan aksi untuk menyuarakan kepada dunia bahwa Indonesia marah, masyarakat Indonesia adalah mengutuk terhadap agresi Israel,” katanya.

Doa Bersama-Penggalangan Bantuan
Cholil mengatakan pada Aksi Bela Palestina juga akan digelar kegiatan berdoa bersama. Umat lintas agama diperbolehkan berdoa dengan cara masing-masing.

“Tentunya mereka orasi masing-masing, mereka juga dipersilakan berdoa masing-masing, makanya besok itu juga diperbolehkan menggunakan atribut masing-masing,” kata dia.

Selain itu, juga akan dilakukan penggalangan bantuan untuk disalurkan kepada korban di Palestina. Massa juga akan mendesak agar tidak ada lagi pemutusan jalur penyaluran bantuan kepada korban.

“Akan ada penggalangan bantuan, dan hasil bantuan nanti kita koordinasikan dengan Badan Amil Zakat Nasional, sekarang ada beberapa miliar yang diterima MUI, kami koordinasikan nanti penyalurannya nanti lewat Baznas,” kata dia.

2 Juta Massa
Aksi Bela Palestina disebut akan dihadiri sekitar 2 juta massa. Selain masyarakat umum, aksi itu disebut akan diikuti buruh, sejumlah tokoh lintas agama dan golongan untuk menyampaikan orasi kebangsaan dan kemanusiaan.

Dilansir situs MUI, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengatakan pengamanan telah disiapkan agar aksi akbar berlangsung damai. Perlengkapan acara seperti kesiapan panggung, toilet, hingga ambulans akan disiapkan mulai Jumat besok.

Acara dijadwalkan berlangsung maksimal pukul 10.00 WIB agar kondusif dan memudahkan massa dari luar kota.

“Acara sudah dapat izin, di Monas, insyaallah tidak kurang dari 2 juta peserta yang akan hadir. Insyaallah 1 juta buruh juga bisa datang, Ini menunjukkan Indonesia tidak main-main dalam konstitusi, menolak penjajahan,” jelas Hidayat.

Menurut HNW, kejahatan kemanusiaan Israel atas Palestina jelas bertentangan dengan konstitusi dan rasa kemanusiaan. Indonesia tegas pada posisi menolak segala bentuk penjajahan yang dilakukan Israel.

“Bung Karno luar biasa tolak Israel, beliau tegas menyatakan selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina, maka selama itu Israel penjajah dan Indonesia tidak buka hubungan dengan Israel, kita lanjutkan pesan bersejarah itu,” tegasnya.***DTK