Muhadjir: Ada 1.823 Kasus Penularan Rabies di NTT, 11 Orang Meninggal

Ragam382 Dilihat

JAKARTA || Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan informasi soal penanganan kasus rabies di Nusa Tenggara Timur (NTT). Muhadjir mengatakan ada 11 orang yang meninggal akibat rabies.

Hal itu disampaikan Muhadjir setelah melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri dan Kepala Lembaga di kantor Kemenko PMK, Jakarta (21/11/2023). Dia mengatakan jumlah warga yang meninggal akibat rabies itu merupakan data hingga 15 November 2023.

“Penanganan rabies di provinsi NTT situasi terkini sampai dengan tanggal 15 November 2023 dinas kesehatan NTT telah melaporkan ke Kemenkes terjadi 1.823 kasus gigitan hewan penularan rabies di Kabupaten TTS (Timor Timor Selatan) dan TTU (Timor Timor Utara) yang menyebabkan 11 orang korban jiwa,” kata Muhadjir dalam jumpa pers di kantornya.

Muhadjir mengatakan pihaknya meminta BNPB menetapkan status penanggulangan bencana dalam bagian tertentu. Dia menyebut hal itu diperlukan sebagai dasar penetapan kejadian luar biasa.

“BNPB segera menetapkan status penanggulangan bencana dalam bagian tertentu sebagai dasar penanganan kejadian luar biasa dan darurat rabies di provinsi NTT, sebagai dasar penanganan kejadian luar biasa dan darurat rabies di provinsi NTT,” ujarnya.

“BNPB segera membentuk satgas terpadu penanganan darurat rabies di NTT atas permohonan gubernur NTT,” tambahnya

Muhadjir meminta pemerintah daerah setempat melakukan pendataan terkait hewan yang berpotensi menularkan Rabies. Dia mengatakan vaksinasi rabies harus dilakukan secara masif demi menuntaskan penularan.

“Kita minta supaya pemerintah daerah melakukan pendataan binatang yang potensi membawa penyakit rabies terutama anjing. Sehingga nanti kita bisa pastikan ketika ada vaksinasi, 70 persen anjing yang ada di sana sudah divaksin. dan kebetulan sekarang ada jenis vaksin yang lebih mudah, yaitu dalam bentuk pil, oral, nanti bisa dikamuflase dimasukkan ke dalam makanan-makanan hewan, terutama untuk anjing,” ujarnya.***DTK