Mesir Undang Yordania dan Palestina Bahas Normalisasi Hubungan Saudi-Israel?

Ragam1091 Dilihat

MESIR, informasiterpercaya.com || PRESIDEN Mesir pada Senin (14/8/2023) menyambut baik para pemimpin Palestina dan Yordania. Ini dikatakan juru bicara Abdel Fattah al-Sisi. Seorang sumber menambahkan mereka membahas spekulasi mengenai langkah Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Sisi bertemu dengan Raja Abdullah II dari Yordania dan Presiden Palestina Mahmud Abbas di kota pesisir utara El Alamein. Demikian disampaikan juru bicara kepresidenan Mesir Ahmed Fahmy.

Selama pertemuan tripartit, kata Fahmy, para pemimpin membahas perkembangan perjuangan Palestina dan menyatakan dukungan mereka untuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dengan Jerusalem timur sebagai ibu kota Palestina di masa depan.

Namun sementara tidak disebutkan topik potensi normalisasi Israel-Saudi dalam pernyataan resmi, sumber Palestina yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan kepada AFP bahwa itu topik utama di atas meja.

KTT itu diadakan, “Untuk membahas upaya Amerika Serikat (AS) dalam mencapai normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, dan persyaratan Otoritas Palestina dalam rangka penandatanganan kesepakatan semacam itu,” kata sumber itu.

Mesir ialah negara Arab pertama yang menormalkan hubungan dengan Israel pada 1979. Ini diikuti oleh Yordania pada 1994. Kedua negara ialah sekutu utama Arab Saudi.

Sejumlah negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab dan Maroko, mengikuti beberapa dekade kemudian, mengakui Israel dalam serangkaian kesepakatan yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Abraham Accords.

Ada banyak spekulasi di media, terutama dalam beberapa pekan terakhir, bahwa Arab Saudi akan mengikutinya, tetapi kesepakatan seperti itu belum terwujud.

Riyadh pada Sabtu (12/8) untuk pertama kali menunjuk duta besar nonresiden untuk Wilayah Palestina yang juga akan menjabat sebagai konsul jenderal di Jerusalem. File untuk Wilayah Palestina secara tradisional ditangani oleh kedutaan Saudi di Amman.

Israel juga belum secara resmi mengomentari dorongan normalisasi yang dikabarkan itu. Namun, Menteri Luar Negeri Eli Cohen mengatakan bahwa perdamaian antara Israel dan Arab Saudi adalah masalah waktu.

Selama tur Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah tahun lalu, otoritas penerbangan sipil Saudi mengumumkan bahwa mereka mencabut pembatasan penerbangan pada semua maskapai. Ini membuka jalan bagi pesawat Israel untuk menggunakan wilayah udara Saudi.

Biden sendiri terbang langsung ke Jeddah dari bandara Ben Gurion Israel untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Saudi. Namun, kerajaan membantah pada saat itu bahwa perubahan kebijakan wilayah udara itu merupakan awal dari langkah selanjutnya menuju normalisasi.***MIOL