Megawati dan Jokowi Akan Selalu Bertemu Bahas Capres PDIP

Politik1126 Dilihat

JAKARTA, informasiterpercaya.com || Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan selalu bertemu membahas capres-cawapres 2024. Hasto mengatakan capres selanjutnya akan sepaham dengan kepemimpinan Jokowi.

Hal itu disampaikan Hasto saat melepas keberangkatan pemudik gratis di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2023). Mulanya, Hasto mengatakan hubungan Megawati dan Jokowi bak ibu dan anak.

“Boleh-boleh aja semua berpendapat (Jokowi dan Megawati bakal sependapat soal pilihan capres). Kan ada pihak-pihak, kalau kita flashback ke belakang sejak tahun 2014 ada pihak-pihak yang mencoba menggunakan politik belah bambu, memisahkan antara Ibu Mega dan Pak Jokowi,” kata Hasto kepada wartawan di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2023).

“Tetapi banyak juga yang melihat hubungan Ibu Mega dan Pak Jokowi sangat dekat. Hubungannya tidak hanya sebagai kader partai, tapi yang diyakini dan disampaikan Pak Jokowi seperti ibu dan anak,” sambungnya.

Hasto mengatakan keduanya bakal terus bertemu, termasuk membahas capres-cawapres yang tepat untuk masa depan Indonesia. Presiden selanjutnya, kata Hasto, bakal meneruskan kepemimpinan Jokowi.

“Ini yang kemudian banyak tidak melihat sehingga kami membagi peran. Pak Jokowi sebagai presiden melindungi segenap bangsa, membangun kemajuan bangsa tanpa membeda-bedakan pilihan politik dan partai berjuang atas dasar pilihan-pilihan atas garis ideologisnya,” tutur Hasto.

“Dan dua ini akan selalu bertemu sehingga termasuk di dalam capres-cawapres dan pemerintah yang akan datang karena sejak awal PDIP menegaskan bahwa demi tanggung jawab terhadap sejarah dan masa depan. Sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, dan the next president, itu satu nafas kepemimpinan,” imbuhnya.

Saat ditanyakan apakah ‘suara’ Jokowi bakal dipertimbangkan oleh PDIP, Hasto mengatakan partainya digerakkan nilai-nilai demokrasi.

“Loh kita sama-sama, kita ini kan partai yang digerakan nilai-nilai demokrasi Indonesia oleh hikmat kebijaksanaan sehingga semua kader itu telah menyampaikan masukannya,” kata Hasto.***DTK