JAKARTA, informasiterpercaya.com || Peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, mengungkapkan penyebab jarak elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo melebar. Ada dua faktor yang menyebabkan elektabilitas keduanya kini berjarak hingga 10%.
Diketahui, survei ini dilakukan secara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 3-15 Juli 2023.
Hanggoro dalam rilisnya, Senin (31/7/2023), memaparkan ada faktor dari pernyataan-pernyataan Ganjar Pranowo dan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di balik hasil temuan mereka.
“Kita perlu mengetahui lebih mendalam dengan aneka riset kualitataif kita apa yang menjadi penyebab jarak elektabilitas Prabowo dengan Ganjar semakin melebar dari waktu ke waktu, terutama kita lihat tahun ini mulai Januari, Mei, Juni, hingga Juli, kita lihat apa saja yang mendasari,” kata Hanggoro Doso Pamungkas.
Hanggoro mengungkit ada pernyataan Ganjar Pranowo yang masuk ke ranah private. Hanggoro menyebut Ganjar sudah menyebut pernyataannya itu dipenggal sehingga tidak utuh.
“Ganjar sendiri juga pernah nyatakan bahwa video ini dipenggal atau dipotong kemudian digoreng oleh aneka pihak, tapi bagaimanapun juga isu ini adalah isu yang cukup emosional bagi publik sehingga men-downgrade posisi Ganjar meskipun sudah lakukan aneka klarifikasi,” ucap Hanggoro.
Selain itu, Hanggoro menyebut ada pernyataan Megawati yang, menurutnya, tidak disetujui publik. Pernyataan itu yakni soal petugas partai.
“Publik yang tidak setuju presiden disebut petugas partai mencapai 69,9%,” katanya.
Selain itu, Hanggoro mengatakan responden juga menyalahkan Ganjar terkait batalnya Piala Dunia FIFA U-20. Hanggoro juga mengungkit aksi Ganjar menelepon Pj Gubernur DKI Hakarta Heru Budi saat dirinya blusukan ke Jakarta.
“Menurut publik, yang jadi penyebab gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, paling banyak atau 16,6% adalah Ganjar Pranowo, ini lah yang paling banyak disalahkan, dibanding PDIP 9,3%, Erick Thohir 5,7%, I Wayan Koster 5,7%, dan Megawati Soekarnoputri 3,4%,” ujar Hanggoro.
Selain itu, Hanggoro juga menganalisis dari sisi Prabowo terkait beda elektabilitas ini. Hanggoro mengungkit momen-momen kedekatan antara Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, Hanggoro juga menyoroti sosialisasi soal komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Kesukaan publik terhadap 5 Program Ekonomi Rakyat Prabowo mencapai 83,5%,” ungkapnya.***DTK