JAKARTA || Kementerian Sosial (Kemensos) membuat program bersama Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin) untuk mengentaskan masyarakat rentan miskin. Program ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Hari ini kami bersama Wamensos dan juga para Ditjen ketemu lagi dengan BP Taskin yang diketuai atau dikepalai oleh Pak Budiman Sudjatmiko didamping Pak Iwan Sumuli dan teman-teman lain yang merupakan kelanjutan pertemuan kami sebelumnya. Kami terima kasih karena Pak Budiman datang dengan konsep yang cukup jelas sehingga insyaallah bisa kami tindaklanjuti,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada wartawan di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
Gus Ipul mengatakan ke depannya Kemensos dan BP Taskin akan bekerja sama baik di lapangan maupun kerangka di daerah. Kemensos dan BP Taskin akan terus melihat ke bawah untuk memastikan dan menyesuaikan pengentasan kemiskinan agar tepat sasaran.
“Ke depan kami akan konkretkan kerja sama ini baik di tataran lapangan maupun juga dalam kerangka kerja sama dengan daerah. Jadi ini kita akan coba untuk terus lihat ke bawah untuk menyesuaikan dan memastikan bahwa rencana yang kami buat itu sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan,” jelasnya.
“Tentu semua ini dalam rangka mengikuti arahan Bapak Presiden agar kita bekerja dicukupi dengan data yang akurat kemudian ditindaklanjuti dengan kerangka kebijakan yang benar. Kemudian programnya juga tepat sasaran sehingga hasilnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menerangkan program-program bersama Kemensos dalam pengentasan kemiskinan. Yakni, penanggulangan bantuan sosial (bansos), bantuan lansung tunai (BLT), untuk masyarakat miskin ekstrim.
“Kami menyepakati untuk membuat program bersama, tadi menyepakati, jadi pengentasan kemiskinan itu adalah penanggulangan seperti Bansos, BLT, untuk mereka-mereka yang ada di garis miskin atau miskin ekstrim. Itu memang kerjaan yang sangat spesifik khas dari Mensos,” tutur dia.
Selain itu, lanjut Budiman, kesepakatan itu disinergikan dengan keselarasan, pengacuan rencana pengentasan kemiskinan secara menyeluruh. Program bersama itu mendorong khususnya masyarakat rentan miskin menjadi pertumbuhan inklusif.
“Tadi kami menyepakati bahwa selain penyelarasan dan pengacuan rencana induk untuk pengentasan kemiskinan secara keseluruhan, juga akan dibuat program bersama dengan Kemensos. Khusus mereka yang rentan miskin, untuk mendorong apa yang disebut sebagai inclusive growth, pertumbuhan inklusif,” tuturnya.
Budiman mengatakan hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan bahwa kemiskinan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pemerintah mengajak masyarakat tumbuh dari yang miskin dientaskan dari status kemiskinan.
“Bagaimana tujuan mengenalkan kemiskinan juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Tetapi yang diajak tumbuh bukan yang dari atas, tapi kita lagi mau entaskan yang dari bawah, yang miskin supaya lepas dari status kemiskinannya, menjadi graduasi,” tuturnya.
“Tadi kami menyepakati berdua bagaimana mencapai angka graduasi tertentu, tapi jangan cuma sekedar graduasi, lepas dari status miskinnya, tapi segera disediakan komunitas ekosistem bisnis orang mantan miskin ini. Kira-kira begitu. menyepakatinya itu konkretnya,” kata Budiman.***DTK