Jokowi soal Pengawas Proyek IKN Bule: Kalau Hanya Satu Dua, Kenapa Tidak

Ragam1038 Dilihat

JAKARTA, informasiterpercaya.com || Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan urusan pengawas proyek IKN Nusantara yang dari warga negara asing atau bule sudah dibahas dalam rapat pemerintah. Jokowi ingin kualitas pembangunan IKN terjaga.

“Mandor apa, beda loh mandor sama pengawas. Memang sudah diusulkan dalam rapat kalau hanya satu dua untuk urusan kualitas barang nanti yang dihasilkan. Nanti kalau jelek gimana kualitasnya,” kata Jokowi di Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

Jokowi tak masalah jika pengawas proyek IKN dari asing itu hanya satu atau dua. Menurut Jokowi, hal itu dilakukan semata-mata agar hasil pembangunan IKN benar-benar berkualitas. “Kalau hanya satu, dua, yang bisa mengarahkan, yang bisa mengontrol, mengawasi sehingga hasilnya kualitasnya menjadi kualitas baik, kenapa tidak,” ujar Jokowi.

Jokowi menepis pengawas IKN dari asing itu sebagai bagian strategi menggaet investor asing. Jokowi kembali berbicara mengenai kualitas pembangunan dan membandingkannya dengan SD Inpres. “Ndak, ndak ya karena kita ingin menaikkan level kualitas kita. Jangan nanti hasilnya nanti kaya SD inpres, mau?” ujar Jokowi.

Luhut Lapor Jokowi soal Pengawas IKN
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di KN, Kalimantan Timur. Sebagai Ketua Percepatan IKN, Luhut lapor ke Presiden Jokowi pengawas pembangunan IKN dari warga negara asing atau bule.

Luhut mengungkapkan saat ini timnya sedang mengidentifikasi insentif dan modal pengembangan status tanah di IKN. Luhut menargetkan persoalan status tanah bisa diselesaikan pada 27 Juli 2023.

“Jadi tema insentif dan modal bisnis rencana pengembangan kawasan status tanah. Bapak-ibu, yang paling penting pertama bawah ini, nah ini yang kita selesaikan sekarang, saya kejar 27 Juli saya targetnya harus selesai,” kata Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6).

Luhut menyebut timnya akan mengidentifikasi harga tanah yang dipakai, bagaimana pembeliannya hingga investor yang ingin masuk ke dalam. Ia menyebut negara Timur Tengah mulai tertarik dengan proyek IKN. “Dengan harganya berapa, kemudian siapa yang mau beli, siapa yang mau masuk itu semua akan bisa kita lakukan. Jadi kerja sama ini sekarang kita buka. Beberapa negara-negara dari Middle East yang juga akan masuk kita,” katanya.

Luhut mengatakan sudah 2 kali mengecek progress pembangunan di IKN secara langsung. Ia sempat mempromosikan hal ini ke Singapura dan mendapat antusias yang bagus. “Kemarin di Singapura kita jualan mengenai ini dan mereka sangat antusias dan semua masuk dan kita berharap 17, bukan berharap, harus 17 Agustus tahun depan kita bisa acara di sana. Tapi kualitas pekerjaan itu menjadi kunci,” ujar Luhut.

Ia mengatakan untuk pengawasan pekerjaan sampai 17 Agustus nanti menggunakan petugas dari luar negeri. Ia ingin mendapatkan kualitas yang bagus. “Oleh karena itu, saya melapor Bapak Presiden pengawas itu kita terpaksa dengan segala hormat kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas. Jadi, jangan nanti, Presiden itu, (pekerjaan) jadi, tapi kualitasnya tidak bagus,” pungkasnya.***DTK