Jokowi Jawab soal Anggapan Dinasti Politik: Serahkan Masyarakat Saja

Politik514 Dilihat

JAKARTA || Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons adanya anggapan dinasti politik usai putranya Kaesang Pangarep jadi Ketum PSI dan Gibran Rakabuming yang santer didorong maju cawapres 2024. Apa respons Jokowi?

Soal dinasti politik ini ditanyakan ke Jokowi usai melakukan panen raya di Jalan PLTU Indramayu, Desa Karanglayung, Sukra, Jawa Barat, Jumat (13/10/2024). Jokowi menyerahkan anggapan tersebut ke masyarakat.

“Serahkan masyarakat saja,” kata Jokowi.

Adapun kritik dinasti politik itu salah satunya diungkapkan oleh pegiat media sosial (medsos) Denny Siregar yang sekaligus pendukung Jokowi. Denny mengunggah video berjudul ‘Surat Cinta untuk Bapak Jokowi’ yang isinya kritik dan pengingat atas langkah politik anak-anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam video tersebut, Denny Siregar mengungkit gugatan usai capres-cawapres di MK yang dihubung-hubungkan dengan Gibran Rakabuming. Selain itu, dia juga mengomentari soal Kaesang yang menjadi Ketum PSI.

Lewat konten tersebut, Denny mengaku menyampaikan rasa khawatirnya terhadap Presiden Jokowi yang dia cintai.

Dikutip dari cuitannya, Jumat (6/10/2023), Denny Siregar sudah menjelaskan mengenai video ‘Surat Cinta untuk Bapak Jokowi’ tersebut. Menurut dia, konten tersebut merupakan bentuk rasa sayangnya kepada Jokowi.

“Banyak yang marah dengan video saya ‘Surat Cinta Untuk Pak Jokowi’. Mereka bilang saya sudah mulai menyerang presiden karena mendukung Prabowo,” kata Denny di akun medsos X.

“Sini saya jawab. Ketika kamu sayang sama seseorang, kritiklah dia ketika dia memang harus dikritik. Pujilah dia ketika harus dipuji. Itu menandakan kamu perduli pada dirinya, bukan perduli pada dirimu sendiri,” imbuhnya.

Denny mengingatkan beda kritik dan menyerang, sekaligus mengingatkan soal pihak yang pandai memuji namun kemudian meningggalkan. Hal itu, menurut Denny, seperti Harmoko ketika mendorong Presiden RI ke-2 Soeharto menjabat lagi di Orde Baru, namun semua kemudian berbalik.

“Ketika kritik dianggap menyerang, berarti kamu bukan teman sejati. Orang yang terus memuji-muji, dia juga yang pertama kali akan pergi ketika situasi tidak menguntungkan dirinya,” ucapnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *