PRESIDEN Joko Widodo meminta kepada kementerian/lembaga terkait untuk mengantisipasi dengan baik prediksi lonjakan pergerakan masyarakat yang mudik pada tahun ini.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam surveinya memperkirakan sebanyak 123,8 juta masyarakat akan pergi mudik saat libur Idulfitri 2023.
“Hati-hati, tahun ini ada lompatan besar masyarakat yang mudik. Dari 86 juta, ke 123 juta dari survei. Artinya ada kenaikan kurang lebih 45%. Ini harus dihitung dan dikalkulasi dengan baik,” kata Jokowi saat meninjau kesiapan angkutan Lebaran 2023 di Pelabuhan Merak, Banten, bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah menteri lainnya.
Jokowi meminta kepada stakeholder pelabuhan terkait seperti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyiapkan angkutan penyeberangan yang baik. Hal ini agar masalah seperti kekurangan kapasitas dan jumlah kapal tidak terjadi lagi pada arus mudik dan balik tahun ini.
“Saya tidak ingin kejadian tahun lalu kembali terjadi pada tahun ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Presiden menekankan pentingnya manajemen pengaturan arus lalu lintas pemudik di pelabuhan. Ia mengatakan ada pelabuhan alternatif yang disiapkan yakni Pelabuhan Ciwandan dan Bandar Bakau Jaya (BBJ).
Kemudian, diperlukan pemisahan jenis kendaraan yang akan masuk ke Pelabuhan Merak khusus mobil dan bus dan Pelabuhan Ciwandan khusus sepeda motor dan angkutan barang.
“Ini untuk mengantisipasi kapasitas di pelabuhan yang bisa meningkat dari 34 ribu kendaraan per hari menjadi 49 ribu kendaran per hari,” tutur Mantan Wali Kota Solo itu.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan kepada pemudik yang menggunakan angkutan penyeberangan di Merak-Bakauheni agar sudah membeli tiket secara daring.
“Tahun lalu sangat mengganggu (kelancaran) yang belum pegang tiket. Jadi sekarang semuanya harus sudah pegang tiket sebelum masuk ke Pelabuhan Merak,” pintanya.
Pada kesempatan yang sama Menhub Budi Karya mengatakan, manajemen penyiapan pengaturan di lapangan akan dilakukan. Di antaranya pemisahan pelabuhan untuk jenis kendaraan mobil, bus, motor, dan angkutan barang, serta pembelian tiket secara daring minimal sehari sebelum keberangkatan, dilakukan untuk menjaga antara kapasitas pelabuhan dengan volume kendaraan.
“Tujuannya untuk mengendalikan kepadatan, sehingga harapan kita kemacetan seperti tahun lalu dapat dihindari,” tutupnya.***MIOL