JAKARTA || Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) meminta calon jemaah yang gagal berangkat lewat jalur furoda untuk bersabar dan ikhlas. Pasalnya, tahun ini visa haji furoda memang tidak diterbitkan oleh pemerintah Arab Saudi.
“Kita berharap masyarakat Indonesia sabar dan ikhlas. Walaupun kita punya uang, punya apa, tapi belum ada panggilan ya kita harus ikuti regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi,” ujar Wakil Ketua Umum Asphirasi Tauhid Hamdi, saat dihubungi detikHikmah, Kamis (29/5/2025).
Ia menegaskan keputusan Saudi untuk menutup jalur visa furoda bukan hanya berdampak pada jemaah asal Indonesia, tapi juga jemaah dari hampir seluruh dunia. “Mungkin ada yang keluar di B2C itu sedikit-sedikit dari setiap negara. Tapi secara umum, hampir semua negara tidak ada visa furoda yang keluar tahun ini,” katanya.
Hamdi menyebut langkah Saudi ini kemungkinan besar berkaitan dengan reformasi digital dan upaya penataan penyelenggaraan haji agar lebih tertib. “Jadi kita hormati regulasi pemerintah Arab Saudi karena mungkin ingin memperbaiki reformasi digital. Sehingga diharapkan semua jemaah ke Saudi itu secara tertib,” tambahnya.
Kepada jemaah yang kecewa, Tauhid menyampaikan bahwa haji adalah panggilan. Sekalipun semua biaya sudah dibayar dan dokumen administrasi sudah lengkap, keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah Arab Saudi. “Kita sudah sampaikan ke jemaah bahwa haji itu panggilan. Artinya Bapak sudah membayar semuanya, secara administrasinya sudah oke, tapi visa yang kita harapkan datang dari Saudi Arabia tidak turun,” jelasnya.
“Itu kewenangan Saudi Arabia, bukan lagi travel yang bertanggung jawab. Karena ini kan B2B antar negara,” sambung Hamdi.
Ia berharap para jemaah tetap sabar dan tawakal menerima kenyataan ini. Menurutnya, hikmah bisa diambil dari semua situasi. “Walaupun kita merasa tidak enak, tidak nyaman, ya kita harus ikhlas. Ini panggilan. Kita tunggu tahun depan, insyaallah,” pungkasnya.***DTK