Gubsu Paparkan Strategi Sukses Penanganan Covid-19 di Sumut

Medan536 Dilihat

MEDAN || Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memaparkan berbagai upaya dan strategi yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumut. Hingga akhirnya Covid-19 berhasil terkendali hingga saat ini.

Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi kepada Tim Juri Penilaian Penghargaan Pengendalian Pandemi Covid-19 atau PPKM Award, secara virtual, Kamis (9/3). Karena Sumut masuk dalam kategori sukses dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Tim Juri PPKM Award yang terdiri dari Fatma Lestari, Hani Basuki serta lainnya mempertanyakan strategi yang dilakukan Pemprov Sumut dalam pengendalian, membalikkan kondisi dimana Sumut termasuk wilayah yang mengalami lonjakan dan juga strategi vaksinasi yang dilakukan.

“Saya rasa ini tidak mudah dan strategi yang apa yang sudah dilakukan Pemprov Sumut, sehingga pencapaian pengendalian pandemi ini dapat berjalan dengan baik. Kami ketahui di tahun 2021, Sumut mengalami tekanan dengan melonjaknya pasien Covid-19,” ujar Hani Basuki.

Menjawab ini, Edy Rahmayadi mengatakan, bahwa di awal pendemi Pemprov Sumut juga merasa kewalahan dan dihantui rasa ketakutan, terutama bagi dokter dan juga tenaga medis lainnya yang berada di garda terdepan.

“Terlebih lagi jumlah penduduk Sumut yang berkisar 16 juta orang, sangat sulit untuk dikendalikan. Namun karena peran dari universitas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, kami berkumpul dan bermusyawarah sehingga memperoleh keputusan untuk melakukan new normal,” ucap Edy Rahmayadi yang memberikan keterangan di Royal Sumatera, Medan.

Keputusan New Normal dilakukan dengan melaksanakan konsep regulasi penanganan Covid-19 dengan program 5M, yakni Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Juga melaksanakan testing, tracing dan treatmen.

Kemudian strategi selanjutnya adalah mengeluarkan anggaran yang dikhususkan pada penanganan Covid-19 yang diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak 14% atau sekitar Rp364 miliar.

Dijelaskan Edy Rahmayadi, bahwa keputusan new normal ini diambil dengan tidak melakukan lock down karena pertimbangan ekonomi rakyat. Meskipun kepanikan terjadi akibat setiap harinya ada saja yang meninggal karena Covid-19.

“Memastikan itu setiap harinya kami mengecek ketersediaan Rumah Sakit yang mencukupi dari ketersedian tempat tidur, obat-obatan dan sebagainya. Posko Covid-19 di setiap daerah juga selalu dipantau dengan memberikan data yang update setiap harinya,” katanya.

Untuk vaksinasi dijelaskan Edy Rahmayadi, Pemprov Sumut bekerja sama dengan TNI dan Polri yang melaksanakan hal tersebut. Dari data yang diperoleh vaknisasi pada lansia dosis satu sebanyak 95,5%. dan dosis dua 77,86%. “Kami juga melibatkan TNI dan Polri untuk melakukan vaksinasi secara door to door kepada masyarakat,” katanya.

Diketahui, PPKM award merupakan wujud apresiasi dari Pemerintah Pusat kepada representasi stakeholders yakni pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, fasilitas pelayanan kesehatan, serta satuan TNI POLRI di daerah.***WASGO