JAKARTA || Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan produksi beras Tanah Air hingga 1,54% sepanjang tahun lalu. Produksi beras di 2024 tercatat hanya mencapai 30,62 juta ton, turun 480 ribu ton dibandingkan 2023 yang mencapai 31,10 juta ton.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan produksi beras terjadi akibat adanya cuaca ekstrem El Nino yang berkepanjangan. Fenomena ini membuat penurunan produksi beras utamanya pada periode Januari-April 2024.
“Total produksi beras sepanjang 2024 adalah sebanyak 30,62 juta ton. Seperti yang terjadi pada produksi padi, penurunan produksi beras pada 2024 disumbang oleh penurunan produksi pada subround 1 akibat adanya El Nino yang berkepanjangan,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/2/2025).
Meski begitu, Amalia menyebut penurunan produksi beras pada periode Januari-April 2024 dapat dikompensasi dengan kenaikan produksi sepanjang Mei-Desember 2024. “Produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1,15 juta ton untuk Desember 2024, yang lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2023,” ucapnya.
Lebih rinci dijelaskan, sekitar 54,18% dari total produksi beras nasional pada 2024 berasal dari Pulau Jawa. Lima provinsi dengan total produksi beras tertinggi sepanjang 2024 adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.
BPS memperkirakan potensi produksi beras sepanjang Januari-Maret 2025 akan mencapai 8,67 juta ton, meningkat sekitar 2,98 juta ton atau 52,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perkiraan itu bisa saja lebih tinggi atau lebih rendah dari realitasnya.
“Angka realisasi nantinya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan angka potensi, tergantung pada realisasi dari kondisi pertanaman padi yang akan terjadi pada Januari-Maret tahun ini,” jelas Amalia.
Potensi panen sebagian besar diperkirakan akan berada di provinsi pulau Jawa dan sebagian di provinsi Pulau Sumatera seperti Sumatera Selatan, Lampung dan Sumatera Utara. Untuk level kabupaten kota, potensi panen padi yang cukup besar diperkirakan terjadi di Banyuasin dan Grobokan.***DTK