Eks Kiper MU: Ten Hag Tak Dihormati Pemainnya Sendiri

Olahraga452 Dilihat

LONDON || Eks kiper Manchester United, Tim Howard, menyoroti keributan kecil Erik ten Hag dan Anthony Martial. Menurutnya manajer MU itu tak dihormati pemainnya sendiri.

Ten Hag dan Martial terlibat cekcok saat MU bertandang ke markas Newcastle United akhir pekan lalu. Momen itu terjadi tepat sebelum jeda pertandingan yang berakhir dengan kekalahan Setan Merah 0-1.

Ten Hag meneriaki Martial dari pinggir lapangan yang dibalas dengan ayunan tangan tanda kesal. Video keributan kecil di antara keduanya pun viral di media sosial.

Erik ten Hag mengklaim dirinya hanya ingin membakar semangat tim dan bukan menyerang Martial secara personal. Dia menilai teriakan-teriakan agresif ke pemain sebagai sesuatu yang normal dilakukan pelatih.

Pendapat berbeda dilontarkan Tim Howard. Mantan penjaga gawang MU periode 2003-2007 ini menganggap cekcok disebabkan oleh kurangnya rasa hormat antara para pemain dengan Ten Hag.

Howard menyebut Ten Hag kehilangan respek karena beberapa kali berseteru dengan pemain seperti Harry Maguire, Raphael Varane, hingga Jadon Sancho. Situasi seperti itu tak pernah dialaminya semasa membela MU di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.

“Pemain-pemain tidak memendamnya, mereka akan beralasan kalau itu bukan salah mereka. Dan di United, hal seperti itu sudah terjadi sejak lama,” kata Howard kepada NBC.

“Saya sudah berbicara dengan Bruno Fernandes, dua kali, dan dia mengatakan ke saya sejujurnya kalau dia [Ten Hag] seorang yang disiplin, dia ingin pemain tepat waktu, dia mau para pemain melakukan apa yang dia katakan,” sambungnya.

“Dan saya berpikir ‘oh wow, saya menyukai orang ini’. Saya menonton dan mendengarkan bagaimana dirinya menangani situasi monumental Cristiano Ronaldo – dia menanganinya dengan baik. Namun sejak itu dia berselisih dengan Varane, Maguire, Rashford, Sancho, Martial.”

“Saya pernah bermain untuk tim di bawah asuhan Sir Alex Ferguson dan David Moyes, pemain-pemain hebat. Anda tahu, mereka punya satu atau dua momen yang bisa dijadikan contoh dan semua pemain mematuhinya. Mereka tidak terus-menerus berselisih dengan pemainnya. Jadi menurut saya ada kurangnya rasa hormat di sana,” demikian kata Tim Howard.***DTK