Dolar AS Sudah Tembus Rp 16.300, Ini Kata BI!

Ekonomi38 Dilihat

JAKARTA || Rupiah berada dalam tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Paman Sam tersebut bahkan sudah menembus level Rp 16.300.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan melemahnya rupiah dipengaruhi oleh indeks mata uang dolar AS yang naik tinggi sehingga membuat pelemahan berbagai mata uang dunia. Hal itu dipengaruhi oleh situasi yang terjadi di AS.

“Indeks mata uang dolar AS naik tinggi makin menambah tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia. Berbagai perkembangan global ini memerlukan penguatan respons kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan global tersebut untuk tetap menjaga stabilitas dan di sisi lain mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1/2025).

Perry menyebut perekonomian AS tumbuh lebih kuat dari perkiraan didukung oleh stimulus fiskal yang meningkatkan permintaan domestik dan kenaikan investasi di bidang teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas. Hal itu menahan proses disinflasi di AS dan berdampak pada menguatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih terbatas.

Kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif mendorong yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun jangka panjang. Bersamaan dengan ketegangan geopolitik yang meningkat, perkembangan itu disebut menyebabkan makin besarnya preferensi investor global untuk memindahkan portofolionya ke AS.

Meski begitu, Perry menyebut nilai tukar rupiah masih terkendali. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sampai 14 Januari 2025 disebut hanya melemah 1% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2024.

Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga disebut relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya seperti rupee India, peso Filipina dan baht Thailand yang masing-masing melemah 1,20%; 1,33%; dan 1,92%.

“Nilai tukar rupiah tercatat menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar dolar AS dan stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang. Perkembangan tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi BI, serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik,” bebernya.

Berdasarkan data RTI, per pukul 14.55 WIB dolar AS sudah berada di level Rp 16.319. Posisi itu menguat 59 poin atau 0,36%.***DTK