Dolar AS Gencet Rupiah Nyaris Rp 16.400, Bikin Jokowi Ketar-ketir

Ragam226 Dilihat

JAKARTA || Mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat nilai tukarnya terhadap Rupiah. Saking menguatnya, mata uang negeri Paman Sam itu sempat meneken mata uang Garuda hingga ke level Rp 16.400.

Berdasarkan data RTI, Jumat 14 Juni kemarin Dolar AS meneken Rupiah paling kuat di level Rp 16.400, meskipun di akhir perdagangan nilai tukar Rupiah bertengger di level Rp 16.394.

Melemahnya nilai tukar Rupiah sendiri sempat membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketar-ketir. Hal ini diakui Jokowi belum lama ini, katanya saat kurs Dolar mendekati level Rp 16.200 dirinya mengaku was-was. Namun kini penguatan Dolar sudah melaju jauh di atas kekhawatirannya itu.

“Kurs, kemarin kita agak ngeri juga melompat di atas Rp 16.000, Rp 16.200, kita sudah mulai ketar-ketir karena negara lain juga melompat lebih dari itu,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara Inagurasi GP Ansor, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024) yang lalu.

Meski sudah mulai mendekati Rp 16.400, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar dinilai Gubernur Bank Indonesia masih belum ada apa-apanya dibandingkan mata uang negara lainnya.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menjadi yang paling rendah daripada mata uang negara lain. Depresiasi rupiah jauh lebih kecil daripada pelemahan mata uang Won Korea Selatan, Peso Filipina, Baht Thailand, hingga Yen Jepang.

“Rupiah (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) Rp 16.300 tolong dilihat dari akhir tahun kemarin dan tolong dibandingkan dengan negara lain, sangat lebih rendah dibandingkan dengan Korea Selatan, bandingkan dengan Peso Filipina, Baht Thailand, Yen Jepang. Depresiasi kita termasuk rendah,” kata Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024) kemarin.

Dia menekankan rupiah masih menjadi mata uang yang stabil karena pihaknya sebagai bank sentral terus melakukan langkah stabilisasi nilai tukar, seperti intervensi, penarikan portofolio asing ke dalam negeri, hingga penarikan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) berjalan baik.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *