Di Tengah Rintik Hujan, UISU Peringati HUT ke-78 RI

Medan1058 Dilihat

MEDAN || Di tengah rintik hujan yang jatuh di bumi Universitas Islam Sumatera
Utara, ternyata tidak menghalangi minat dan semangat civitas akademika
memperingati HUT 78 RI dengan penuh khitmat. Sangsaka merah putih yang
digerek beberapa mahasiswa terbaik UISU diberkibar di langit halaman kampus
UISU Jalan Sisingamangaraja Medan, seiring itu dibacakan Teks Pancasila secara
beramai-ramai, serta pembacaan UUD dan doa untuk Republik Indonesia tercinta.

Upacara peringatan HUT 78 RI dipimpin Rektor UISU Dr. Safrida, SE, MSi dan
diikuti unsur Pembina Yayasan UISU, Pengawas Yayasan UISU, Pengurus
Yayasan UISU, Pimpinan Universitas dan Fakultas, Dosen, Pegawai dan
mahasiswa.

Pada kesempatan itu Rektor UISU menyerahkan dana bagi mahasiswa ikut
Program Kreativitas Mahasiswa skema pendanaan tahun 2023 yakni: Rahmadillah
Saragih, Muhammad Habiburrahman Syah, Ibram Prabowo Maryo, Saripah Hasanah
Nasution, Christy Ayu Fadillah, Rifaldi Duha, Khairisa Salsabila, Rizky Amelia, Defira
Pratiwi Nasution, Windy Salsa Febrianti, Nur Aidatur Riska masing-masing dari Fak
Pertanian, Ekonomi dan Muhammad Hadi dari Fak agama Islam
Rektor di kesempatan itu berkenan membacakan pidato Mendikbud, Nadiem
Makarim yang menyebutkan bahwa para pendahulu bangsa kita belajar bahwa
kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia
tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan
raga. Perjuangan itu masih kita teruskan sampai hari ini dengan Merdeka Belajar
yang telah kita gerakkan selama empat tahun terakhir.

Dikatakan, layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Republik
Indonesia, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat
dengan semangat gotong royong. Kolaborasi dalam menghadirkan transformasi
telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di
Indonesia.

Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta didik dan para pendidik
kita sekarang telah merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajak.

Kemerdekaan tersebut sudah dirasakan di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di
seluruh Indonesia. Hal tersebut didukung dengan gerakan transisi PAUD ke SD
yang menyenangkan, di mana anak-anak kita mendapatkan kemerdekaan yang
lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasional.

“Melalui gerakan ini, kami mengajak para pendidik dan orang tua untuk
memahami bahwa keberhasilan belajar anak usia dini tidak terbatas pada baca,
tulis, hitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan
berkomunikasi, dan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,”katanya.

Untuk jenjang pendidikan tinggi, katanya, program-program Merdeka Belajar
Kampus Merdeka juga telah berhasil mengubah hidup lebih dari 760 ribu
mahasiswa. Kesempatan belajar di luar kampus, baik di industri, di sekolah,
sampai di lingkungan masyarakat, memberikan pengalaman yang sangat berharga
bagi generasi muda Indonesia untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan
negara.

“Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat
tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong untuk
mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia. Untuk terus maju,
kita harus terus melaju. Mari melanjutkan semangat para pendahulu kita untuk
senantiasa bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,”ujar Rektor UISU
membacakan Mendikbud, Nadiem Makarim.***WASGO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *