MEDAN || DPRD Kota Medan mendukung langkah Pemerintah, baik Pemerintah Pusat hingga Pemko Medan yang terus berfokus dalam menata kawasan Medan Belawan Bahari. Mengingat di kawasan itu, tingkat pemukiman kumuh sangat tinggi sehingga membutuhkan penataan yang baik agar lebih layak dan tertata.
“Saat ini penataan kawasan Medan Belawan Bahari terus berjalan, dan kita sangat mendukung percepatan penataan ini. Kita berharap, kawasan permukiman kumuh di Belawan dapat ditata sehingga bisa menghilangkan kesan kumuh disana,” ucap Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Abdul Rani, Minggu (15/10/2023).
Dikatakan Ketua DPC PPP Kota Medan itu, pihaknya juga mendorong pemerintah yang menargetkan selesainya penataan kawasan Medan Belawan Bahari pada akhir tahun ini.
“Kita harapkan memang dapat selesai tahun ini juga. Semakin cepat, semakin baik,” ujarnya.
Pasalnya, sambung Rani, tuntasnya masalah permukiman di Medan Belawan pada khususnya dan Medan Utara pada umumnya akan sangat berdampak pada terealisasinya sejumlah program kerja Pemko Medan, diantaranya upaya menekan angka stunting.
“Tingginya angka stunting di Medan Belawan tidak terlepas dari tingginya kawasan kumuh disana. Tentunya dengan berkurangnya kawasan kumuh, maka diharapkan angka stunting juga dapat semakin ditekan,” katanya.
Kemudian, lanjut Rani, penataan kawasan Medan Belawan Bahari juga diyakini akan dapat membantu mendukung program Pemko Medan dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Kota Medan.
“Jadi tentunya semua ini memiliki efek domino yang positif. Untuk itu kita berharap, penataan kawasan Medan Belawan Bahari dapat terselesaikan di akhir tahun ini,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penataan kawasan Medan Belawan Bahari rampung akhir tahun ini. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Wahyu Kusumosusanto, mengatakan saat ini progres pengerjaan penataan pemukiman kumuh ini sudah mencapai 30 persen.
Meski progresnya masih sedikit, namun dia optimistis penataan akan dapat selesai di akhir tahun ini lantaran pengerjaannya cukup simpel, yakni hanya menutup salah satu pintu air sehingga air dan sampah dari laut tidak masuk ke pemukiman.
Kemudian pengerjaan penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, drainase, dan jalan juga sedang dikerjakan.
“Per hari ini sudah 30 persen, tapi akan kekejar karena pekerjaannya enggak terlalu rumit, enggak terlalu besar,” ujarnya di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Ia mengatakan, kawasan Medan Belawan Bahari merupakan kawasan pemukiman yang rawan banjir rob karena diapit oleh muara Sungai Belawan dan Deli.
Wahyu mengatakan dalam sehari, kawasan pemukiman yang diisi oleh sekitar 350 kepala keluarga (KK) ini bisa tergenang air selama 9-12 jam akibat banjir rob, pasang surut air laut, dan saluran air. Oleh karenanya, pihaknya menggandeng Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR untuk menutup salah satu pintu air.***WASGO