Capres-Cawapres Wajib Tahu! Isu-isu Ini yang Bisa Rebut Hati Gen Z

Politik633 Dilihat

JAKARTA || Sebanyak 46 juta suara Gen Z akan diperebutkan di Pemilu 2024 mendatang. Demi merebut hati para pemilih pemula ini, Isu-isu krusial perlu jadi perhatian capres dan cawapres.

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia pernah membeberkan hasil penelitian terkait masalah krusial yang di hadapi Gen Z. Masalah yang jadi perhatian Gen Z terbanyak soal lapangan pekerjaan.

Survei ini dilakukan periode 20-24 Juni 2023. Responden survei ini yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih.

Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Responden sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Margin of error ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Ada 12 poin masalah mendesak yang harus dituntaskan menurut kelompok generasi. Enam besar isu yang jadi perhatian Gen Z antara lain:

Menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran: 24,2 persen
Mengendalikan harga kebutuhan pokok: 18,8 persen
Pemberantasan korupsi: 13,2 persen
Keamanan/ketertiban: 11,3 persen
Mengurangi kemiskinan: 9,4 persen
Pemerataan pendapatan: 4,1 persen
Memajukan sektor pertanian: 3,4 persen
Toleransi antar umat beragama: 2,7 persen
Mendorong pertumbuhan UMKM: 1,9 persen
Hutan luar negeri: 1,9 persen
Memperbaiki kualitas pendidikan: 1,6 persen
Memberantas tindakan-tindakan yang bertentangan dengan moral: 1,4 persen
Lainnya: 6,2 persen
TT/TJ: 6,2 persen

Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno Adi mengatakan ada 3 isu krusial bagi Gen Z yang bisa dituntaskan. Isu pertama yang paling jadi sorotan yakni soal lapangan pekerjaan.

“Lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi, dan isu lingkungan,” ucap Adi, kepada wartawan.

Adi menilai capres dan cawapres 2024 harus bisa memenangkan suara Gen Z dengan masuk ke dunia mereka. Salah satunya yakni menggunakan bahasa yang supple.

“Mudah dicerna, tidak mendikte, tidak kaku, dan tentu saja dengan gaya bahasa dan tutur politik yang humble. Jangan berjarak dengan mereka, karena pemilih Gen Z ini tidak suka dijadikan sebagai objek, tapi Gen Z ini harus dijadikan partner bahkan jadi subjek,” terangnya.

Capres, lanjut Adi, juga harus mempertontonkan sikap politik yang ramah, humble, dan bersahabat akan mudah memenangkan hati Gen Z. Dia menilai capres juga harus membuat politik jadi menyenangkan.

“Itu saja kuncinya. Siapa yang bisa menyentuh hati Gen Z, politik begitu menyenangkan, dia yang terpilih. Begitu juga harus diyakinkan begitu jadi Presiden persoalan Gen Z ini bisa diselesaikan dengan tuntas,” terangnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *