BI Mau Guyur Insentif Rp 290 T ke Bank yang Rajin Genjot Kredit

Ragam98 Dilihat

JAKARTA || Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia (BI) bakal dilanjutkan pada 2025 dengan memberikan insentif kepada bank yang rajin menyalurkan kredit. Insentif diberikan melalui Giro Wajib Minimum (GWM) yang dikeluarkan pertama kali pada 1 Juni 2024.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menjelaskan pihaknya akan memberlakukan KLM baru yang difokuskan ke sektor yang menyerap lapangan kerja, mulai dari pertanian, perdagangan, perumahan, industri pengolahan, dan lain sebagainya per 1 Januari 2025.

Juda memaparkan total insentif likuiditas yang diterima bank-bank di Indonesia akan mencapai Rp 290 triliun pada 2025, naik Rp 39 triliun dari tahun ini.

“Kami coba simulasi sebagai informasi bahwa total insentif likuiditas yang diterima bank diperkirakan mencapai Rp 290 triliun. Naik dari bulan Desember kemarin sebesar Rp 251 triliun, likuiditasnya ada kenaikan Rp 39 triliun,” ujar Juda Agung dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (18/12/2024) kemarin.

Rinciannya, insentif itu akan mengalir ke lima bank BUMN Rp 126 triliun, 73 bank swasta nasional Rp 129 triliun, 39 bank perkreditan daerah Rp 30 triliun, dan 7 kantor cabang bank asing Rp 4,9 triliun.

“Ada 124 bank, artinya semua bank menerima, berbeda dengan yang lama. Semua bank menerima karena sektornya perdagangan itu kan banyak sekali kreditnya,” beber Juda Agung.***DTK