JAKARTA || KOMISI Pemilihan Umum (KPU) mengoreksi jumlah caleg DPR RI dalam daftar calon sementara (DCS) yang telah ditetapkan Jumat (18/8). Dalam konferensi pers sebelumnya, anggota KPU RI Idham Holik menyebut caleg DPR RI dalam DCS sebanyak 9.925 orang.
Namun, Idham memberikan data DCS DPR RI terbaru hari ini, Sabtu (19/8). Berdasarkan update data Divisi Teknis KPU RI per pukul 19.26 WIB, Idham menyebut total caleg DPR RI dalam DCS sebanyak 9.919 orang.
Dari angka tersebut, jumlah caleg laki-laki mencapai 6.245 orang, sementara caleg perempuan berjumlah 3.674 orang atau sebesar 37,11%. Meski ada update data, Idham membantah adanya perubahan jumlah caleg DPR RI dalam DCS.
“Jumlah calon dalam DCS DPR RI tidak ada yang berubah, hanya terjadi typo dalam input data slide presentasi pada saat konferensi pers pada 18 Agustus 2023,” aku Idham melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia.
“Ini murni human error,” tandasnya.
Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia atau Formappi, Lucius Karus, menyebut KPU tidak cermat dalam memberikan informasi DCS kepada publik. Berdasarkan hasil pencermatan yang dilakukan, Formappi menemukan adanya ketidaksinkronan total jumlah caleg yang diumumkan KPU, kemarin.
“Itu bersumber dari ketidakcermatan KPU menginput dan menjumlahkan caleg yang memenuhi syarat pada tiga partai politik, yakni Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Partai Garda Republik Indonesia, dan Partai Bulan Bintang,” jelasnya.
Menurut Lucius, ketidaktelitian itu merupakan awal buruk bagi masyarakat untuk mengawal gelaran Pemilu 2024 yang jujur dan adil. Terlebih, ia menilai KPU nampak tak sedikit pun memiliki semangat untuk menjamin pemilu yang jurdil karena menutupi daftar riwayat hidup caleg.
“Dari mana publik bisa mengetahui track record caleg jika KPU sebagai satu-satunya sumber informasi kredibel justru tak punya niat untuk menyediakan informasi terkait rekam jejak para caleg?” tandas Lucius.***MIOL