AS Luncurkan Serangan Udara ke Kelompok Houthi di Yaman

Ragam65 Dilihat

WASHINGTON DC || Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangkaian serangan terhadap apa yang mereka klaim target-target Houthi di Yaman. Serangan itu dilakukan dengan pesawat tempur AS.

Dilansir AFP dan CNN, Minggu (10/11/2024), pejabat pertahanan AS menyebut serangan itu dilakukan pada Sabtu malam. AS mengklaim serangan itu menargetkan sejumlah fasilitas penyimpanan senjata di sedikitnya tiga lokasi.

Fasilitas-fasilitas tersebut dianggap menjadi tempat Houthi menampung senjata konvensional canggih yang digunakan untuk menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden. Houthi yang didukung Iran telah berbulan-bulan menargetkan kapal-kapal di Laut Merah, salah satu jalur air tersibuk di dunia, dan menyebut serangan itu sebagai respons terhadap perang Israel di Gaza melawan Hamas.

Houthi, Hamas, dan Hizbullah semuanya merupakan bagian dari aliansi yang dipimpin Iran yang mencakup Yaman, Suriah, Gaza, dan Irak yang telah menyerang Israel dan sekutu-sekutunya sejak perang dimulai pada 2023. Mereka mengatakan tidak akan berhenti menyerang Israel dan sekutunya sampai gencatan senjata tercapai di daerah kantong Palestina tersebut.

Pada pertengahan Oktober, setelah lebih dari setahun serangan oleh Houthi terhadap kapal-kapal AS dan internasional, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan bahwa AS menyerang kelompok militan tersebut menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 untuk pertama kalinya. Austin mengatakan dia mengizinkan serangan tersebut atas arahan Presiden AS Joe Biden untuk ‘semakin melemahkan’ kemampuan Houthi.

Pesawat pengebom B-2, yang dapat membawa muatan yang jauh lebih besar daripada jet tempur, merupakan pesan yang jelas bagi Iran, dengan Austin mengatakan setelahnya bahwa AS dapat menyerang target ‘yang berusaha dijauhkan oleh musuh kita, tidak peduli seberapa dalam terkubur di bawah tanah, diperkeras, atau dibentengi’.

“Kami akan terus menjelaskan kepada Houthi bahwa akan ada konsekuensi atas serangan ilegal dan sembrono mereka,” katanya saat itu.***DTK