AS Kembali Terbangkan Drone Pengintai Usai Insiden di Laut Hitam

Ragam598 Dilihat

AMERIKA SERIKAT || Amerika Serikat telah melanjutkan penerbangan drone pengintai di atas wilayah Laut Hitam menyusul pencegatan oleh jet tempur Rusia, yang menyebabkan jatuhnya drone pengintai AS.

Dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (18/3/2023), pejabat-pejabat AS mengatakan bahwa drone pengintai RQ-4 Global Hawk terbang ke wilayah Laut Hitam pada hari Jumat (17/3) waktu setempat. Disebutkan bahwa itu adalah penerbangan drone pertama sejak insiden jatuhnya drone AS pada hari Selalu lalu.

Sebelumnya, pejabat-pejabat Pentagon telah berulang kali menekankan bahwa insiden tersebut tidak akan menghentikan Washington untuk menerbangkan misi semacam itu.

Jatuhnya drone MQ-9 AS pada hari Selasa adalah insiden langsung pertama AS-Rusia sejak perang Ukraina dimulai. Insiden ini memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Moskow karena kedua negara secara terbuka saling menyalahkan.

Rusia telah membantah tuduhan AS bahwa dua jet tempur Su-24 miliknya bertindak sembrono di sekitar pesawat tak berawak AS itu. Rusia malah menyalahkan “manuver tajam” oleh drone AS atas kecelakaan itu.

Namun, Pentagon merilis sebuah video pada hari Kamis (16/3) yang menunjukkan sebuah jet tempur Su-27 Rusia datang sangat dekat dengan drone AS dan membuang bahan bakar di dekatnya, yang menurut pejabat AS adalah upaya nyata untuk merusak drone Amerika saat terbang.

Video diakhiri dengan gambar baling-baling drone yang rusak, yang menurut Pentagon disebabkan oleh tabrakan, membuat pesawat tanpa awak itu tidak dapat dioperasikan dan menyebabkannya jatuh ke perairan dalam.

Insiden di perairan internasional ini adalah pengingat akan risiko konfrontasi langsung antara Amerika Serikat dan Rusia terkait Ukraina, yang diinvasi Moskow lebih dari setahun yang lalu, dan yang didukung oleh sekutu-sekutu Barat dengan intelijen dan senjata.***DTK