AS Bakal Kirim 2.000 Tentara ke Israel, untuk Lawan Hamas?

Ragam383 Dilihat

WASHINGTON DC || Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memerintahkan sekitar 2.000 tentara untuk mempersiapkan kemungkinan pengerahan ke Israel. Perintah itu diberikan saat perang antara Israel dan Hamas terus berlangsung.

Seperti dilansir CNN, Selasa (17/10/2023), perintah Austin itu diungkapkan oleh sejumlah pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, yang dikutip oleh CNN dalam laporannya. Lantas apa tujuan dari pengerahan tersebut?

Ditegaskan sejumlah pejabat pertahanan AS bahwa perintah pengerahan itu tidak berarti 2.000 tentara tersebut sudah pasti akan dikerahkan, juga tidak berarti tentara-tentara itu akan bertempur jika dikerahkan ke Israel.

Menurut sumber pejabat pertahanan AS, tentara-tentara yang nantinya dikirimkan ke Israel itu akan membantu tugas-tugas seperti dukungan medis dan logistik.

Perintah yang diberikan Austin itu, menurut para pejabat pertahanan AS, telah mempersingkat waktu persiapan bagi pasukan teridentifikasi yang akan dikerahkan jika memang mereka nantinya diperintahkan untuk berangkat ke Israel.

Perintah dari Menhan AS ini diberikan saat militer AS memperkuat kehadirannya di kawasan Timur Tengah, termasuk mengerahkan kapal induk kedua ke Laut Mediterania bagian timur dan mengirimkan beberapa jet tempur Angkatan Udara AS ke kawasan tersebut.

Austin mengeluarkan perintah itu pada Minggu (15/10) malam waktu setempat. Dia juga meminta komando angkatan bersenjata dan kombatan untuk melaporkan kembali berapa banyak tentara yang bisa mereka sediakan dan dari mana saja asalnya.

Para pejabat Washington telah menegaskan bahwa tidak ada rencana bagi tentara-tentara AS untuk terlibat langsung dalam operasi militer Israel melawan Hamas.

Media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) menjadi yang pertama melaporkan soal potensi pengiriman tentara AS ke Israel tersebut. Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh memberikan jawaban diplomatis saat ditanya soal potensi pengiriman tentara itu.

“Saya tidak punya banyak hal untuk disampaikan saat ini. Saya mungkin bisa memberikan informasi detail lebih lanjut nanti, tapi saat ini saya tidak memiliki hal lainnya yang lebih spesifik untuk ditambahkan,” ucapnya pada Senin (16/10) waktu setempat.

Pentagon, sebut para pejabat pertahanan AS yang dikutip CNN, berusaha sangat berhati-hati dalam berbicara soal potensi pengerahan pasukan ke Israel, karena mereka tidak ingin memberikan kesan bahwa AS bisa terlibat secara langsung dalam konflik antara Israel dan Hamas.

Ditekankan kembali oleh sumber pejabat pertahanan AS bahwa tentara AS tidak akan terlibat dalam perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, yang menurut para pejabat Tel Aviv, bisa berlangsung lama dan sulit.

Namun di sisi lainnya, hal ini menunjukkan jenis bantuan apa yang bisa diberikan oleh Washington dalam konflik yang sedang berlangsung, termasuk mengelola logistik di luar garis depan pertempuran dan menawarkan dukungan medis.

Sementara itu, menurut seorang pejabat pertahanan AS yang dikutip CNN, pasukan respons cepat Marinir AS sedang berlayar menuju ke perairan lepas pantai Israel. Pasukan yang terdiri atas 2.000 Marinir dan pelaut ini akan bergabung dengan kapal-kapal perang dan pasukan AS yang telah berkumpul di dekat Israel.

Pengerahan kapal perang AS yang semakin banyak ke dekat Israel itu dimaksudkan untuk mengirimkan pesan pencegahan kepada Iran dan mencegah perang di Jalur Gaza semakin meluas menjadi konflik regional.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *