ANTON Gobay, WNI yang ditangkap kepolisian Filipina, telah berusaha menyelundupkan senjata sebanyak tiga kali ke Indonesia. Namun, tiga upaya penyelundupan tersebut gagal.
Hal itu diungkaokan Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti, Kamis (9/2). Dijelaskan Krishna bahwa saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian negara-negara lain guna mencegah penyelundupam senjata.
“Kami sudah beberapa kali melakukan upaya-upaya dengan kepolosian negara lain dengan upaya mencegah penyelundupan senjata dari luar ke Indonesia untuk hal-hal yang membahayakan terutama dilakukan oleh kelompok-kelompok kriminal,” jelas Krishna.
“Sudah berapa kali kami upayakan pencegahan, penanggulangan, bahkan penangkapan dengan otoritas lokal,” sambung dia.
Saat ditanya mengenai hubungan antara Gobay dengan Gubernur Non aktif Papua Papua Lukas Enembe yang kini jadi tersangka kasus korupsi, Krishna mengatakan informasi tersebut bersifat rahasia. “Ya kan tadi saya udah jawab, kalau informasi intelejen kan tidak bisa dibuka ke publik,” paparnya.
Krishna menegaskan bahwa pihaknya hanya akan mengungkapkan mengenai perkara penyelundupan senjata dengan tersangka Anton. “Tapi kan kasusnya sudah terang benderang kami informasikan,” pungkasnya.
Anton Gobay ditangkap kepolisian Filipina bersama 2 warga negara Filipina atas kepemilikan senjata. Dari ketiganya, kepolisian Filipina menyita barang bukti 10 unit senjata api Colt AR-15, sebuah Para Riffle 9mm, 20 buah magasin, dan sepuluh senjata yang belum dirakit.***MIOL
EDITOR: ADI SISWOYO WASGO