Anggaran Dipangkas Gede-gedean, Sri Mulyani Beberkan Nasib Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi17 Dilihat

JAKARTA || Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim kebijakan efisiensi anggaran tidak menyebabkan efek berantai atau multiplier effect negatif terhadap perekonomian. Pasalnya total belanja negara tidak dikurangi alias tetap Rp 3.621,3 triliun.

Sri Mulyani mengatakan dalam kebijakan efisiensi anggaran hanya dilakukan refocusing atau menggeser anggaran dari kegiatan sebelumnya ke kegiatan lain. Jika direlokasi untuk aktivitas yang menimbulkan multiplier effect positif lebih besar, ia menilai dampak ke perekonomian justru akan lebih baik.

“Untuk langkah saat ini itu kan tidak dilakukan pengurangan total belanja negara. Jadi yang ada adalah di-refocusing sehingga dampak secara agregat terhadap perekonomian tentu tergantung dari masing-masing. Kalau realokasinya pada aktivitas yang menimbulkan multiplier effect yang sama atau bahkan lebih besar, dampak ke perekonomian akan jauh lebih baik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Komisi III DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2025).

Meski begitu, Sri Mulyani menyebut pihaknya akan terus melakukan monitoring langkah-langkah ini. Terutama dari kecepatan untuk melakukan belanja agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kami terus melakukan monitoring dari langkah-langkah ini, terutama tentu dari kecepatan nanti untuk melakukan belanja selanjutnya,” ucapnya.

Sri Mulyani menyebut semangat untuk membangun efisiensi akan tetap dipertahankan karena penting bagi penyelenggaraan birokrasi yang baik dan efisien.

“Sebetulnya spirit untuk membangun efisiensi dari birokrasi itu akan tetap dipertahankan karena itu penting bagi penyelenggaraan birokrasi yang baik dan efisien,” pungkasnya.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2025 bisa mencapai 5,2%. Target itu lebih tinggi dibandingkan realisasi 2024 yang hanya tumbuh 5,03%.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *