Airlangga Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Maluku-Papua Capai 8,65%

Ragam550 Dilihat

JAKARTA || Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin berhasil membuktikan pembangunannya yang tidak Jawa Sentris. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua yang melebihi pertumbuhan nasional.

“Untuk pertama kalinya pertumbuhan di wilayah Maluku-Papua jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Papua dan Maluku pertumbuhannya di tahun 2022, (sebesar) 8,65% sedangkan pertumbuhan nasional adalah 5,3%,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/2/2023).

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rakornis DPD Golkar Wilayah Papua di Timika, Sabtu (25/2). Keberhasilan pembangunan di timur Indonesia juga terlihat dari investasi di luar Pulau Jawa yang sudah lebih tinggi dibandingkan investasi di Jawa.

Airlangga menambahkan pemerintah saat ini sedang berupaya untuk memeratakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Sebab pembangunan di wilayah timur dan barat menjadi penting sebagai basis pembangunan yang merata.

Atas keberhasilan ini, Airlangga mengingatkan pertumbuhan yang tinggi di wilayah timur Indonesia juga harus diikuti dengan pembangunan dan kesejahteraan yang merata.

Lebih lanjut, menurut Airlangga selain melalui pengelolaan sumber daya alam, wilayah timur Indonesia juga memiliki potensi pariwisata yang bisa dikelola dengan baik. Selain dengan pembangunan fisik, kepala daerah juga diminta untuk memperhatikan pengembangan sumber daya manusia.

“Saya titip kepada gubernur, wali kota, bupati, yang juga sebagian dijabat kader-kader Partai Golkar, saya minta kekayaan sumber daya alam ini diimbangi dengan kekayaan sumber daya manusia,” pesan Airlangga.

Ia pun menegaskan, partai berlambang pohon beringin akan terus mendukung pengembangan sumber daya manusia di wilayah Indonesia timur.

“Saya meminta kepada Pak Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang Kartasasmita) karena kemarin saya mendorong kerja sama vokasi dan industri, maka saya ingin agar Politeknik ada di setiap provinsi daerah otonomi baru Papua,” tegasnya.

Selain itu, Airlangga mengaku pemerintah ingin mendorong pendidikan berbasis vokasi dan politeknik di daerah otonomi baru Papua. Ia pun optimistis Papua bisa bersaing dengan dunia global. Sebab, wilayah paling timur Indonesia lebih cepat waktunya untuk bekerja dibandingkan wilayah Jakarta.

Terlebih, jika ibu kota sudah pindah di Kalimantan Timur yang selisih waktunya hanya lebih lambat satu jam dibandingkan Papua.

“Dari ibukota baru ke Timika ini dua setengah jam, kalau dari ibu kota Jakarta lima jam. Jadi kita akan save setengah perjalanan untuk membangun wilayah Papua,” ucapnya.

Airlangga menambahkan Golkar sudah mendorong ada kebijakan untuk mengatasi kekhawatiran ini. Misalnya, dengan mencari cara untuk mengurangi biaya avtur sebagai bahan bakar transportasi pesawat dari dan menuju Papua. Selain itu, infrastruktur darat sudah dipermudah melalui pembangunan jalan Trans Papua.

“Dan yang ketiga tentu tersedianya lapangan kerja. Bupati, wali kota, gubernur, saya berharap untuk investasi. Beberapa wilayah terus membangun ekonomi agar ekonomi kita tidak 100 persen tergantung kepada hasil tambang. Kita perlu carikan kegiatan-kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat,” pungkasnya.***DTK