MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam ekosistem ekonomi digital, baik di kawasan ASEAN, maupun dunia.
Karena itu, Airlangga mendorong pertumbuhan ekonomi digital dalam negeri bisa dijaga dan ditingkatkan.
“Di tahun 2022, Indonesia menjadi pemain utama di ekonomi digital ASEAN. 40% dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia,” ujarnya dalam Executive Forum Media Indonesia bertajuk Menerangi Gelap 2023: Digital dan Konsumsi Jadi Andalan, Jakarta, Kamis (9/3).
Prakiraan naiknya nilai transaksi ekonomi digital nasional tersebut dapat dioptimalisasi. Pasalnya Indonesia juga bakal memiliki bonus demografi, yakni penduduk usia produktif bakal mendominasi jumlah penduduk di 2030.
Dengan jumlah itu, Indonesia menduduki peringkat keenam dunia sebagai negara dengan jumlah start up terbanyak.
Hal itu disebut bakal mendorong laju perekonomian nasional. Pasalnya perkembangan digital di Tanah Air juga diiringi oleh meningkatnya penetrasi internet di dalam negeri yang sekarang ini mencapai 76,8%.
Selain potensi digital, Indonesia juga memiliki modal lain untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik. Salah satunya ialah melalui konsumsi domestik baik dari tingkatan rumah tangga maupun korporasi.
“Semua pihak perlu terus didorong, terutama peran dan dari korporasi maupun rumah tangga. Hasil asesmen menunjukkan bahwa tabungan rumah tangga dan korporasi semakin meningkat signifikan di masa pandemi dan belum dioptimalkan untuk ekspansi dan belanja di 2023,” jelas Airlangga.***MIOL